Berita Lampung

Kisah Anggota Paskibraka Asal Lampung, Mutia Anak Buruh Pasir Asal Lampung Tengah

Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara tiap tanggal 17 Agustus adalah impian dari tiap pelajar di Indonesia.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/fajar ihwani sidiq
ORANGTUA - Mutia Alvanie bersama kedua orangtuanya di kediamannya di Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, Senin (24/6). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara tiap tanggal 17 Agustus adalah impian dari tiap pelajar di Indonesia.

Karena seleksinya yang ketat serta butuh fisik yang kuat, membuat siapapun yang terpilih adalah anak muda terbaik dari tiap provinsi di Indonesia.

Untuk tahun ini, dua remaja yang akan mewakili Provinsi Lampung menjadi anggota Paskibraka pada gelaran HUT RI yang akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, sudah terpilih.

Keduanya adalah Mutia Alvanie (16), siswi SMAN 1 Kota Gajah, Lampung Tengah, dan Alvin Febian Siagian (16), siswa SMAN 2 Bandar Lampung.

Mutia yang berasal Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, saat ditemui Tribun Lampung, Senin (24/6/2024) mengatakan, ia berhasil lolos setelah bersaing dengan ratusan peserta di tingkat kecamatan hingga provinsi.

Ia mengatakan, bulan Juli mendatang akan mulai menjalani latihan perdananya jelang pengibaran bendera.

"Alhamdulillah Mutia terpilih untuk mewakili Provinsi Lampung sebagai pengibar bendera di HUT Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN)," katanya.

Perjuangan Mutia dimulai ketika ia bersaing dengan 200 peserta di tingkat kecamatan.

Kemudian bersaing dengan 500 peserta di tingkat kabupaten.

Menurutnya, tak hanya fisik saja yang ditempa dan diuji, namun kompetensi umum dan wawasan kebangsaan juga jadi poin penting dalam tahap seleksi.

Hingga akhirnya dia lolos sebagai 35 peserta tingkat provinsi dan menyisakan empat orang untuk seleksi di tingkat nasional.

"Dari empat peserta yang maju seleksi nasional, Mutia dan Alvin Febian Siagian asal Bandar Lampung yang terpilih dan lolos," ujarnya.

Kabar bahagia itupun langsung membuat sang ayah tak kuasa meneteskan air mata sebagai ungkapan rasa bangganya.

Karnain (51), ayah Mutia mengatakan, dirinya tidak menyangka anaknya akan mengibarkan bendera dan disaksikan langsung oleh Presiden Indonesia.

Dia mengatakan, awalnya Mutia hanya menyalaminya sepulang bekerja sebagai kuli pasir tanpa sepatah katapun.

Kemudian barulah dia mengetahui bahwa anaknya lolos seleksi nasional.

"Saya baru pulang nguli pasir, dia langsung jabat tangan saya," ujarnya.

Karnain mengaku sangat terharu karena selama bersekolah, putri kesayangannya itu tidak pernah mengeluh dan meminta apapun dengan memaksa.

Terlebih Mutia berangkat dari keluarga seorang kuli pasir.

Kendati demikian, ia berupaya sepenuhnya mendukung dan mengupayakan kebutuhan anak bungsunya itu.

"Mutia punya cita-cita setelah lulus mau jadi polwan dengan jalur Akpol. Saya bangga dan dukung sepenuhnya," tuturnya.

Mutia sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang memiliki juluk (gelar) Rajo Mupun dan merupakan putri dari pasangan Karnain dan Apriyanti.

Mutia memiliki motto yang selalu memotivasinya yakni, 'Never stop to learn and always trying my best'.

Menurutnya, motto tersebut selalu diterapkan ketika sedang berlatih di sekolah.

“Percaya dengan proses maka percaya juga dengan hasil,” imbuh gadis dengan tinggi badan 167 cm itu.

Dia yakin dengan usaha, ikhtiar, dan doa, dirinya bisa menunjukkan performa terbaik saat mengibarkan bendera pusaka pada Agustus mendatang.

“Yang pasti sangat bangga bisa membawa nama baik keluarga, sekolah, dan kampung halaman dengan menjadi Paskibraka,” pungkasnya. (tribunlampung.co.id/fajar ihwani sidiq)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved