Berita Terkini Nasional

Identitas Penumpang Helikopter Jatuh di Bali, Basarnas Langsung Evakuasi

Identitas para penumpang yang menjadi korban dalam insiden helikopter jatuh di sekitar pantai di Badung, Bali, akhirnya terungkap.

TribunBali.com/HO
Kecelakaan helikopter Bell 505 PK-WSP milik Whitesky Aviation yang jatuh di Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Bali pada Jumat (19/7/2024) sore. Identitas para penumpang yang menjadi korban dalam insiden helikopter jatuh di sekitar pantai di Badung, Bali, akhirnya terungkap. 

Tribunlampung.co.id, Bali - Identitas para penumpang yang menjadi korban dalam insiden helikopter jatuh di sekitar pantai di Badung, Bali, akhirnya terungkap.

Adapun kejadian helikopter jatuh tersebut terjadi tepatnya di sekitar Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (19/7/2024) sekira pukul 14.37 Wita.

Video detik-detik helikopter jatuh di Bali tersebut bahkan sampai viral di media sosial.

Hal itu dibuktikan pada video yang memperlihatkan tali senar layang-layang yang melilit di bagian luar helikopter.

Banyak warga yang mendekati helikopter itu untuk mengevakuasi penumpang.

Beruntung, 1 pilot dan 4 penumpangnya dinyatakan selamat dari kecelakaan tersebut.

Video jatuhnya helikopter itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @infobali.viral.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Humas Basarnas Bali.

Pihaknya mengatakan personel diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

“Iya betul informasinya ada heli jatuh di Suluban."

"Personel sudah meluncur ke lokasi 10 menit lalu,” ucap staf Humas Basarnas Bali, dikutip dari TribunBali.com.

Senada, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira juga membenarkan kecelakaan tersebut.

Namun, Yudistira belum bisa memastikan sebab helikopter jatuh.

Ia juga belum bisa memastikan ada tidaknya korban terluka maupun tewas dalam kejadian ini.

"Anggota kami masih cek ke TKP (Tempat Kejadian Perkara)."

"Nanti diinformasikan lebih lanjut," kata dia, mengutip dari Kompas.com.

Belum 5 menit lepas landas

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan, kejadian ini bermula ketika helikopter tersebut lepas landas dari helipad GWK (Garuda Wisnu Kencana) Uluwatu, Badung, pada pukul 14.33 Wita.

Helikopter itu direncanakan untuk melakukan tour wisata.

Belum lama mengudara, helikopter yang dipiloti Dedi Kurnia asal Indonesia itu dilaporkan jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.

"Berdasarkan informasi awal, helikopter membawa 5 orang termasuk pilot dan kru," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat.

Ia mengatakan seluruh korban telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Adapun data tiga penumpang tersebut yakni Eloira Decti Paskilah asal Indonesia, Chriestope Pierre Marrot Castellat dan Russel James Harris asal Australia.

Sementara satu orang lainya bernama Oki selaku kru.

"Tiga penumpang dibawa ke RS Siloam menggunakan ambulans," kata dia.

Jenis helikopter

Diketahui, jenis helikopter yang terjatuh di wilayah Ungasan, Bali tersebut berjenis BELL 505 dengan nomor lambung PK-WSP.

Dilansir dari laman tni.mil.id, helikopter Bell 505 digunakan dalam rangka mendukung peningkatan kualifikasi penerbang dan siswa penerbang TNI AL.

Bell 505 generasi terbaru Bell 505 merupakan helikopter latih single engine atau mesin tunggal yang dikembangkan pabrikan helikopter AS, Bell Textron Inc.

Dengan sistem avionik terbaru dan mesin saluran ganda yang dikontrol FADEC, Bell 505 adalah helikopter bermesin tunggal ringan dan pendek tercanggih di pasaran.

Untuk memudahkan pilot, Bell 505 juga dibekali dengan sistem mesin yang bisa dioperasikan secara digital mengandalkan dual channel FADEC.

Tali Layang-layang Jadi Penyebab

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, penyebab helikopter PK-WSP type Bell 505 yang jatuh di Bali akibat terlilit tali layangan.

"Kecelakaan Helicopter PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, Kuta Selatan - Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 WITA akibat terlilit tali layangan," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Mokhamad Khusnu dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).

Khusnu mengatakan, Kemenhub bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Bali bakal melakukan sosialisasi soal bahaya tali layangan terhadap penerbangan.

Hal itu dilakukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif."

"Terutama terkait bahaya layangan melalui koordinasi dengan Pj Gubernur serta Kepala Daerah di wilayah Bali, agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan," jelasnya.

Selain itu, Khusnu memastikan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Adapun jumlah penumpang berisi empat orang dan satu pilot.

Dia juga bilang, inspektur penerbangan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV sedang menuju lokasi kecelakaan.

Pihak Whitesky Aviation juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian.

"Informasi terkini akan disampaikan lebih lanjut," jelas dia.

Adapun helikopter tipe PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation mengalami kecelakaan lantaran terlilit tali layangan.

Humas Basarnas Bali, dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut membenarkannya dan personel baru meluncur 10 menit yang lalu ke TKP.

“Iya betul informasinya ada heli jatuh di Suluban."

"Personel sudah meluncur ke lokasi 10 menit lalu,” ucap staf Humas Basarnas Bali, Jumat 19 Juli 2024.

Sementara itu, personel Polsek Kuta Selatan dikonfirmasi juga membenarkan peristiwa tersebut.

“Iya benar heli jatuh di daerah Suluban Ungasan."

"Personel kita sudah berada di sana,” imbuhnya.

( Tribunlampung.co.id / TribunBali.com / Tribunnews.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved