Berita Lampung

Kapolres Lampung Selatan Imbau Warga Tak Jarah Barang dari Kapal Golry Indah yang Karam

Kapolres Lampung Selatan mengimbau kepada warga untuk tidak menjarah barang-barang yang ada di Kapal Barang Golry Indah I yang karam.

Tribunlampung.co.id/Dominus Desmantri Barus
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin menyebut ratusan pack rokok dan snack (makanan ringan) yang ditemukan warga di perairan Kecamatan Ketapang, berasal dari kapal barang yang karam di Kepulauan Seribu.

Ia pun mengimbau kepada warga untuk tidak menjarah barang-barang yang ada di Kapal Barang Golry Indah I yang karam tersebut.

"Kemungkinan barang-barang tersebut berasal dari Kapal Barang Golry Indah I yang karam di Kepulauan Seribu," kata Kapolres Yusriandi, Senin (22/7/2024).

"Kami mengimbau kepada warga masyarakat untuk tidak mengambil barang-barang dari kapal yang karam itu. Karena kepemilikannya sudah jelas. Jangan sampai bermasalah dikemudian hari," sambungnya.

Ia menyebut pihaknya juga mengamankan beberapa barang bukti yang diduga ada di Kapal Barang Golry Indah I yang karam di Kepulauan Seribu.

"Ada beberapa barang bukti yang sudah kita amankan seperti pph, terus ada 4 drum dan barang bukti lainnya guna penyelidikan lebih lanjut," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan pack rokok dan snack (makanan ringan) yang tercecer di perairan Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan berasal dari kapal barang Golry Indah I yang karam di Selat Sunda.

Diduga kapal barang Golry Indah I milik perusahaan PT Karimun Lintas Samudera yang karam di Selat Sunda tersebut terjadi pada Rabu (17/7/2024) pada pukul 18.35 WIB.

Berdasarkan informasi ada kecelakaan laut terjadi di perairan area PHE ONWJ Kepulauan Seribu.

Diduga kapal barang Glory Indah I yang mengalami tenggelam di posisi koordinat 05° 16.540' Lintang Selatan dan 106° 37.566' Bujur Timur.

Kapal berbendera Indonesia ini memiliki tonase 499 GT dan dinakhodai oleh Juju Juara dengan muatan general cargo.

Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.

Pada saat kejadian, kapal membawa 18 orang awak tanpa penumpang.

Kronologi kejadian berdasarkan rilis dari Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) pada Kamis (18/7/2024) pukul 18.35 LT, nakhoda kapal Teluk Bajau Mulia menerima sinyal darurat (Mayday-Mayday) dari KM Glory Indah I yang dilaporkan mulai tenggelam.

Segera setelah itu, pukul 18.40 LT, TB. Teluk Bajau Mulia melaporkan insiden tersebut ke Radop Zulu F/S dan langsung berangkat dari Buoy Zulu Charlie menuju lokasi kejadian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved