Berita Lampung

Tanggulangi Stunting, BKKBN dan Pemprov Lampung Kunjungi Lampung Timur

Kunjungan kerja itu berlangsung di Posyandu Desa Tegalgondo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.

Istimewa
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng. bersama Pj Gubernur Lampung Samsudin melakukan kunjungan kerja dalam rangka penanggulangan stunting ke Kabupaten Lampung Timur, Kamis (15/8/2024). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sukadana- Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng. bersama Pj Gubernur Lampung Samsudin melakukan kunjungan kerja dalam rangka penanggulangan stunting ke Kabupaten Lampung Timur, Kamis (15/8/2024).

Dalam kunjungan kerja yang berlangsung di Posyandu Desa Tegalgondo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur itu, Bonivasius turut didampingi Bupati Lampung Timur, M. Dawam Rahardjo, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, dr. Nurizky Permanajati MH beserta jajaran.

Pj Gubernur Lampung, Samsudin menyampaikan bahwa penanggulangan stunting dan penguatan Posyandu merupakan isu penting yang memerlukan perhatian dan aksi nyata dari semua pihak.

"Kita harus saling bersinergi untuk menurunkan prevalensi stunting di tahun 2024, selaras dengan program prioritas nasional yang ditegaskan Presiden Jokowi", tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Samsudin juga menekankan bahwa penanggulangan stunting memerlukan pendekatan yang holistik dan terpadu. 

Menurutnya, berbagai sektor mulai dari sektor kesehatan, sektor pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur berperan penting dalam penanggulangan stunting.

Samsudin juga menyampaikan apresiasi terhadap Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung yang mengambil peran penting bekerjasama dengan lintas sektor dalam penanggulangan stunting.

Sehingga prevalensi stunting di Bumi Ruwa Jurai bisa turun sampai dengan 14,9 persen.

Menutup kata sambutannya, Samsudin berharap agar Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung dapat terus berperan dalam penganggulangan stunting di Provinsi Lampung.

"Tingkatkan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan lintas sektor sehingga Provinsi Lampung bisa mencapai zero stunting," tandas Samsudin.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng., mengatakan bahwa BKKBN mendapatkan tugas melalui Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009.

Tugas yang termaktub dalam aturan itu yakni untuk meningkatkan dan menjaga kualitas hidup penduduk Indonesia melalui pendampingan-pendampingan dari masa kehamilan, bayi, balita, remaja dan lansia.

Selanjutnya dia juga menyebut bahwa saat ini yang masing menjadi ancaman besar dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk adalah masalah stunting.

Bonivasius juga turut mengapresiasi capaian prevalensi stunting Provinsi Lampung yang turun jauh dibawah rata rata nasional.

"Saya juga mendapat laporan dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, bahwa untuk Lampung, prevalensinya turun jauh dibawah rata rata nasional yaitu di angka 14,9 persen. dan saya yakin dibawah kepemimpinan Pj Gubernur Samsudin, prevalensi stunting bisa turun di bawah 10 persen," papar Bonivasius.

Kemudian Bonivasius mengungkapkan berbagai program dari BKKBN salah satunya yaitu Generasi Berencana (GenRe).

Menurutnya,Forum Genre atau Generasi Berencana ini merupakan salah satu program untuk menjaga anak-anak, remaja-remaja.

"Program ini bertujuan mengedukasi dan memberikan informasi kepada remaja Indonesia agar menjadi generasi yang punya perencanaan kehidupan berkeluarga," paparnya.

Bonivasius juga mengungkapkan bahwa BKKBN mempunyai berbagai macam program yang memerlukan kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak, baik Provinsi maupun Kabupaten Kota.

Karena menurutnya meskipun angka stunting di Provinsi Lampung sudah cukup rendah, namun perlu untuk terus dijaga.

“Kita tidak boleh lengah, kita harus terus menjaga karena stunting ini adalah ancaman yang berkelanjutan, salah satu bentuk pencegahannya adalah dengan menerapkan 4T yaitu jangan hamil terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu sering," tandas Bonivasius. (**)

(Tribunlampung.co.id/Adv)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved