Berita Lampung

65 Hektare Perkebunan Sawit Milik PT BNCW di Mesuji Terbakar

Telah terjadi peristiwa kebakaran lahan yang melanda perkebunan sawit milik PT Budi Nusa Cipta Wahana di Kecamatan Mesuji Timur.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi damkar
Lahan perkebunan sawit di Mesuji terbakar.  

Tribunlampung.co.id, Mesuji - Telah terjadi peristiwa kebakaran lahan yang melanda perkebunan sawit milik PT Budi Nusa Cipta Wahana (BNCW) di Kecamatan Mesuji Timur.

Akibatnya ada 65 hektare perkebunan sawit di PT BNCW terbakar pada 8-9 September 2024.

Hal tersebut dibenarkan oleh Bidang Pemadam Kebakaran dan Sarana Prasarana, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Mesuji Ardiansyah, Selasa (10/9/2024).

"Ada kurang lebih sekitar 65 hektare lahan perkebunan sawit yang terbakar dan kami berhasil padamkan selama 10 jam lamanya," ujarnya mewakili Kepala Damkarmat Mesuji Yanuar.

Ardiansyah mengatakan jika pihaknya menerima laporan kebakaran dari pihak perusahaan pada 8 September 2024 sekitar pukul 13.05 WIB.

Namun pada saat itu, pihaknya tidak langsung menuju ke TKP perkebunan sawit milik PT BNCW.

Sebab, petugas damkar juga tengah menangani pemadaman api di lahan sawit milik warga.

Bahkan ungkapnya ada dua lokasi di desa yang berbeda yang harus ditangani oleh petugas damkar.

Sampai pada akhirnya, petugas damkar langsung menuju lokasi kebakaran di lahan perkebunan sawit milik PT BNCW setelah berhasil memadamkan api di lokasi kebakaran sebelumnya.

"Jadi untuk penanganan kebakaran di PT BNCW dilakukan sekitar pukul 18.28 WIB dengan menerjunkan 9 personil dengan unit armada 03 water supply, unit mobil  pompa 04, dan unit rescue dengan membawa portabel apung," jelasnya.

Tidak hanya itu, proses pemadam juga dibantu oleh pihak perusahaan dengan mengerahkan 3 tangki, beberapa alkon perusahaan dan karyawan PT BNCW.

Sehingga api yang telah membakar lahan sawit kurang lebih 65 hektare berhasil dipadamkan.

"Pemadaman, penyekatan dan pendinginan berlangsung selama 10 jam dan selesai pukul 04.00 WIB," ucapnya.

Lebih lanjut, Ardiansyah menuturkan jika sulitnya pemadam api dilakukan karena jauhnya akses sumber air dan terpaan angin yang kencang.

Sehingga mempersulit proses pemadaman api di sekitar lokasi perkebunan.

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved