Pilkada Lampung

Modal Awal Peserta Pilgub Lampung 2024, Mirza-Jihan Senilai Rp 530 Juta dan Arinal-Sutono Rp 31 Juta

KPU Lampung umumkan LADK pilgub, pasangan Arinal-Sutono terdiri uang Rp 1 juta dan barang Rp 30 juta, Rahmat-Jihan uang Rp 0, barang Rp 520 juta.

|
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id
KPU Lampung umumkan LADK pilgub, pasangan Arinal-Sutono terdiri uang Rp 1 juta dan barang Rp 30 juta, Rahmat-Jihan uang Rp 0, barang Rp 520 juta. 

Menurut Mirza, selama lima tahun ke depan, jika terpilih sebagai gubernur, pihaknya akan mempersiapkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi terbaik.

"Tentu lima tahun ke depan kita mempersiapkan generasi pemuda karena bonus demografi akan menjadi generasi terbaik untuk menyambut itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Mirza berharap pilkada 2024 dapat berlangsung dengan damai dan riang gembira, tanpa ada perpecahan.

"Kami berdua perlu melakukan pilkada yang paling damai, kita komitmen akan hadirkan pilkada riang gembira," kata Mirza.

"Kami komitmen hadirkan pilkada damai tentram akan jadi ke TPS untuk memilih kami berdua," pungkasnya.

Tak pengaruh

Pakar politik Universitas Lampung, Robi Cahyadi menilai nomor urut calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024 tidak memiliki pengaruh bagi masyarakat.

Pasalnya, dalam kontestasi Pilkada berbeda dengan Pemilu 2024. Dimana calon kepala daerah mayoritas wilayah hanya diisi 1-4 pasang calon, sedangkan pada Pemilu bisa diisi hingga 10 calon tiap parpol.

"Untuk case pemilihan legislatif dengan jumlah calon yang banyak nomor urut berpengaruh signifikan (terutama) untuk memudahkan pemilih mengingat para calon.

Namun untuk pemilihan kepala daerah dengan jumlah paslon antara 1-4, nomor urut tidak terlalu berpengaruh karena semuanya gampang untuk diingat masyarakat," kata Robi Cahyadi, Senin (23/9/2024) malam.

Disinggung terkait pengaruh nomor urut dalam sosialisasi calon kepala daerah, dosen Ilmu Pemerintahan Unila itu mengatakan tidak terlalu memiliki korelasi bagi masyarakat.

"Klaim no urut berkorelasi dengan sosialiasi juga absurd karena jadwal sosialisasi sudah diatur dengan baik oleh KPU," ujarnya.

Mengenai nomor urut tidak linier antara Pilgub dan Pilwakot serta Pilgub menurut Robi tidak ada persoalan.

"Nomor urut tidak linier antara cagub dan cawalkot dan cawabub hal yang biasa karena medan pemilihannya berbeda," pungkasnya.

 
        Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat
Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved