Berita Nasional
Prabowo Bawa Oleh-oleh Investasi Rp 156 Triliun dari China
Presiden Prabowo Subianto membawa "oleh-oleh" investasi lebih dari 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 156,54 triliun dari hasil lawatannya ke China.
Sebelum bertemu PM China, Prabowo juga sempat menggelar pertemuan dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) China Zhao Leji di Eastern Hall Great Hall of the People, Beijing.
Prabowo yang mengenakan kemeja putih dibalut jas serta peci hitam tiba sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Prabowo disambut langsung oleh Zhao Leji di pintu masuk ruang pertemuan. Keduanya langsung bersalaman sebelum kemudian masuk ke ruangan.
Dalam pertemuan tersebut, Zhao Leji mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang telah terpilih dan dilantik sebagai Presiden RI. "Kepada Presiden RI, kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak. Dan dalam kunjungan kali ini kami sangat menyambut dengan baik," katanya.
Ia menilai dengan kunjungan Presiden Prabowo semakin memperjelas dan mempererat hubungan antara Indonesia dan China. Ia berharap Presiden Prabowo dengan Presiden Xi Jinping dapat membawa hubungan Indonesia-China semakin maju. "Semoga Presiden Xi Jinping dan Bapak Presiden di masa depan dapat membuat kemajuan untuk kedua negara," katanya.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto berterima kasih atas sambutan yang diberikan Zhao Leji. Kunjungan kenegaraan ke China merupakan lawatan perdana Prabowo seusai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober lalu. Prabowo juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran utusan khusus Presiden China dalam acara pelantikannya sebagai presiden.
"Saya ingin berterima kasih pada Pemerintah RRT karena telah mengirim wakil presidennya sebagai utusan khusus pemerintah pada pelantikan saya," kata Prabowo. "Bahkan, sebelum dilantik secara resmi sebagai presiden, setelah menang Pilpres, presiden Anda mengundang saya, ini kehormatan besar," ujarnya.
Jadi Saksi
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping menjadi saksi penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama antara kedua negara, Sabtu (9/11). Demikian menurut laporan TV pemerintah China, CCTV.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk memperat jalinan kemitraan di berbagai sektor utama. Perjanjian tersebut meliputi berbagai bidang, termasuk konservasi air, sumber daya maritim, dan pertambangan.
Pertemuan tersebut berlangsung sebelum Prabowo dijadwalkan bertemu dengan sejumlah perusahaan besar China, Minggu (10/11).
Lawatan Prabowo ke China dilakukan hanya beberapa minggu setelah ia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober. Dalam pertemuan itu, kedua pihak juga merilis pernyataan bersama tentang “Mendorong Kemitraan Strategis Komprehensif dan Membangun Komunitas China-Indonesia dengan Visi Masa Depan Bersama.”
Xi Jinping mengatakan, China siap bekerja sama dengan Indonesia agar saling menguntungkan. Xi juga menggarisbawahi dalam pertemuan itu bahwa China siap meningkatkan pertukaran dan kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk pengentasan kemiskinan, obat-obatan, budidaya tanaman biji-bijian, dan industri perikanan.
Xi menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi digital, manufaktur canggih, dan daur ulang. Prabowo memilih China sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah menjabat. Keputusan Prabowo untuk menerima undangan Xi mengunjungi China untuk kedua kalinya pada tahun ini menegaskan komitmen Jakarta terhadap hubungan strategis antara kedua negara.
"Di bawah situasi global yang rumit saat ini, Indonesia berharap untuk lebih memperkuat koordinasi strategis menyeluruh dengan China, dan menjadi mitra strategis komprehensif yang lebih dekat dengan China," lapor CCTV, mengutip pernyataan Prabowo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Presiden-Prabowo-Subianto-panggil-49-tokoh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.