Berita Lampung
Sopir Angkot Lampung Tengah Keluhkan Kartu My Pertamina Diblokir
Puluhan sopir angkutan umum (angkot) di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah mengeluh tak bisa isi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Indra Simanjuntak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Puluhan sopir angkutan umum (angkot) di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah mengeluhkan tak bisa isi Bahan Bakar Minyak (BBM) pertalite.
Para sopir angkot tidak bisa mengisi BBM subsidi meskipun sudah membuat kartu pertamina yang tertera barcode QR Code untuk transaksi di SPBU di Lampung Tengah.
Sopir angkot di Lampung Tengah, Bandoyo mengatakan, sudah hari ketiga dirinya dan sopir angkot lain di Terbanggi Besar tidak bisa membeli BBM di SPBU karena kartu dan akun my Pertamina mereka diblokir.
"Semua kartu dan akun My Pertamina sopir angkot disini diblokir. Padahal kita butuh BBM untuk bekerja, dan kami cuma mampu beli pertalite," katanya, Jumat (29/11/2024).
Bandoyo mengaku, dia dan sopir lain padahal sudah mengikuti prosedur supaya bisa mengisi BBM subsidi di SPBU.
Hal itu menyikapi kebijakan Pertamina yang mewajibkan para pembeli BBM subsidi untuk memiliki kartu MyPertamina yang telah tertera QR Barcode, termasuk untuk para sopir angkot.
Bandoyo dan para sopir angkot pun membuat barcode tersebut di SPBU terdekat di Kecamatan Terbanggibesar dan Terusan Nunyai.
"Setelah kita buat dan ikuti prosedurnya, kartu itu hanya bisa digunakan 15 hari sejak pembuatan. Sekarang sudah 3 hari kartu kami keblokir," katanya.
Masih dikatakan Bandoyo, untuk bisa bekerja, dirinya harus meminjam angkot teman seprofesi yang kartunya masih bisa digunakan untuk mengisi Pertalite di SPBU.
Kemudian, BBM itu dipindahkan ke angkotnya.
Bahkan, Bandoyo mengaku terpaksa membeli BBM jenis Pertamax saat keadaan mendesak.
"Kami ini cuma sopir angkot, pekerjaan kita butuh BBM dan kami harus cari setoran buat makan. Kami tidak bisa makan kalau pakai BBM non subsidi," kata dia.
Sopir angkot lainnya bernama Raky mengatakan, kondisi tersebut dirasakan semua sopir angkot trayek Kampung Bandar Jaya, Bandar Agung, Bandar Sakti, Candirejo, dan Poncowati, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Hal itu diketahui Raky saat sopir angkot lainnya berkumpul di Terminal Bandar Jaya untuk mengeluhkan kendala tersebut pada Kamis (28/11/2024).
Raky pun memohon agar pemerintah bisa segera memberikan solusi terkait permasalahan tersebut.
Sebab, Raky mengaku setiap hari dia harus berpacu dengan waktu sebagai sopir angkot, untuk mendapatkan uang setoran.
"Kami ingin pembelian BBM subsidi tidak mempersulit para sopir angkot, karena pendapatan sopir angkot sangat kecil hanya pas-pasan untuk makan bahkan mereka harus tombok untuk setoran," katanya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)
Sosok Mayjen Kristomei Sianturi Pangdam Radin Inten, Putra Guru SMA |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 11 Agustus 2025, Sebagian Besar Wilayah Hujan Ringan |
![]() |
---|
Wisata Mesuji Bisa Tarik Banyak Pengunjung dengan Promosi yang Tepat |
![]() |
---|
Mesuji Harus Punya Brand Beras Sendiri agar Harga Gabah Bisa Lebih Tinggi |
![]() |
---|
DPRD Dukung Penuh Program Bupati Mesuji Soal Perbaikan Kondisi Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.