Berita Terkini Nasional

Agus Buntung Bantah Rudapaksa Mahasiswi, 'Dia yang Buka Baju dan Celana Saya'

Pria difabel bernama I Wayan Agus Suartama (21) asal Mataram, NTB, mengaku kaget setelah ia ditetapkan sebagai tersangka kasus rudapaksa mahasiswi.

|
Kolase Tribunnews.com
Seorang pria penyandang disabilitas tak memiliki tangan berinisial IWAS alias Agus (21), dituduh melakukan rudapaksa terhadap seorang mahasiswi. | Pria difabel bernama I Wayan Agus Suartama (21) asal Kota Mataram, NTB, mengaku kaget setelah ia ditetapkan sebagai tersangka kasus rudapaksa mahasiswi. Secara tegas, pria difabel yang akrab disapa Agus Buntung itu, membantah melakukan rudapaksa terhadap seorang mahasiswi. 

Tribunlampung.co.id, Mataram - Pria difabel bernama I Wayan Agus Suartama (21) asal Kota Mataram, NTB, mengaku kaget setelah ia ditetapkan sebagai tersangka kasus rudapaksa mahasiswi.

Secara tegas, pria difabel yang akrab disapa Agus Buntung itu, membantah melakukan rudapaksa terhadap seorang mahasiswi.

Diketahui, insiden pria difabel yang disebut merudapaksa seorang wanita berstatus mahasiswi di NTB viral di media sosial dan kini menjadi perbincangan publik.

Diwawancarai tim Tribun Lombok, Agus Buntung mengaku jika sebenarnya dirinya lah yang dijebak mahasiswi tersebut.

Awalnya, Agus meminta bantuan kepada seorang perempuan untuk diantarkan ke kampus.

Namun ternyata, dia berhenti di satu homestay di Kota Mataram.

"Jadi pada intinya itu saya benar-benar kaget dan syok. Tiba-tiba dijadiin tersangka," ujar Agus Minggu (1/12/2024).

Agus mengaku hanya mengikuti saja keinginan dari si perempuan.

"Saya ceritain setelah saya sampai homestay itu, dia yang bayar, dia yang buka pintu, terus tiba-tiba dia (mahasiswi) yang bukain baju dan celana saya," bebernya.

Warga Kecamatan Selaparang, Kota Mataram ini pun mulai curiga ketika perempuan itu mulai menghubungi temannya.

"Tapi yang membuat saya tahu kasus ini jebakan pas dia nelpon seseorang, di situ saya nggak berani mau ngomong apa."

"Saya merasa ini jebakan, karena ini ke sana kemari saya dituduh," terangnya. 

"Saya dituduh melakukan kekerasan asusila, coba dipikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan), didorong aja saya, atau jangan diantar saya, atau ditinggal aja saya," sambungnya.

Agus mengaku tidak mendapat ancaman dari perempuan yang disebut sebagai korban.

Dia takut melakukan perlawanan karena posisinya dalam keadaan tidak berbusana.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved