Berita Nasional

Raffi Ahmad Ditegur Mayor Teddy n Usai Viral Mobil RI 36 Dikawal Patwal Arogan

Raffi Ahmad pun sudah diteguh oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Teddy mengatakan, Raffi Ahmad selaku pejabat pemilik mobil RI 36 itu.

KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengonfirmasi bahwa dirinya merupakan pejabat yang memakai mobil berpelat nomor RI 36. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Teka-teki pemilik mobil RI 36 akhirnya terjawab. Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengonfirmasi bahwa dirinya merupakan pejabat yang memakai mobil berpelat nomor RI 36 tersebut.

Raffi Ahmad pun sudah diteguh oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Teddy mengatakan, Raffi Ahmad selaku pejabat pemilik mobil RI 36 itu juga sudah diberi teguran. "Sudah, sudah kita tegur," ujar Teddy, Sabtu (11/12).

Teddy pun kembali mengingatkan kepada seluruh anggota Kabinet Merah Putih untuk lebih bijak dalam berkendara. Peringatan ini sudah disampaikan kepada seluruh anggota kabinet. "Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara," pungkasnya.

Raffi Ahmad sendiri mengaku mendapatkan teguran langsung dari Seskab Mayor Teddy atas insiden patwal mobil RI 36. Dalam akun Instagram-nya, Raffi Ahmad mengucapkan terima kasih kepada Mayor Teddy yang sudah mengingatkannya soal insiden itu. "Terima kasih atas arahannya Pak Seskab Mayor Teddy. Siap grak," tulis Raffi, Minggu (12/1).

Dalam klarifikasinya, Raffi memastikan tidak sedang berada di dalam mobil saat terjadi dugaan arogansi patwal mobil pejabat tersebut. Mobil itu, kata Raffi, sedang dalam posisi menjemput dirinya menuju agenda lain. "Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan," ujar Raffi Ahmad, Sabtu (11/1).

"Namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berpelat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya," lanjutnya.

Raffi mengaku baru mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya setelah melakukan klarifikasi kepada seluruh jajaran tim patwal yang mengawal dirinya. Dijelaskan Raffi, kronologi kejadian bermula saat tim patwal melihat adanya taksi Alphard berwarna hitam.

Menurutnya, di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut. "Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen," jelasnya.

Lebih lanjut, Raffi menambahkan petugas patwal yang melihat hal tersebut khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, sehingga langsung menegur pengemudi taksi. "(Petugas patwal) mengatakan 'sudah, maju Pak' dengan gestur yang terlihat di video," pungkasnya.

Petugas patwal yang mengawal mobil RI 36 itu belakangan tengah ramai disorot karena diduga bersikap arogan di jalanan. Sebuah video yang viral menampilkan mobil itu tampak tengah menerobos kemacetan dengan pengawalan yang dianggap arogan.

Diketahui, Ditlantas Polda Metro Jaya tengah memproses anggota patwal dari mobil berpelat RI 36 yang diduga melakukan aksi arogan. Video merekam aksi patwal RI 36 menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi viral di media sosial. Aksi patwal terjadi ketika sedang bertugas mengawal mobil pelat RI 36 menerobos kemacetan di Jakarta.

"Yang bersangkutan sudah ditinjau (ditindaklanjuti) oleh Kasi Pamwal Polda Metro Jaya (karena personel adalah anggota PMJ)," kata Dirgakkum Korps Lalu Lintas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso saat dikonfirmasi, Jumat (10/1).

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, personel patwal berinisial DK itu telah diberikan sanksi berupa teguran. "Anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan," kata Argo kepada wartawan, Sabtu (11/1).

Selanjutnya, kata Argo, pihaknya akan mencari sopir taksi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari patwal viral dianggap tidak sopan atau arogan. “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” tuturnya. 

Kronologi

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved