Berita Lampung

Cegah Potensi Bencana di Lampung, Tim OMC Tabur Garam di Samudera Hindia -

Tim Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus melanjutkan operasi untuk mencegah potensi bencana akibat hujan di Lampung.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: soni
Istimewa
Sasar Samudra HIndia - Masuk hari kedua tim operasi modifikasi cuaca (OMC) menaburkan garam natrium klorida (NaCl) dan kapur tohor atau kalsium oksida (CaO) di wilayah sebelah barat daya Lampung atau Samudera Hindia, Jumat (24/1). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Tim Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus melanjutkan operasi untuk mencegah potensi bencana akibat hujan di Lampung.

Pada hari kedua operasi ini, tim OMC ini telah melakukan sebanyak empat kali penerbangan untuk menaburkan garam natrium klorida (NaCl) dan kapur tohor atau kalsium oksida (CaO). Jumat (24/1)

Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat mengatakan, pada hari kedua operasi ini, titik yang disasar adalah wilayah sebelah barat daya Lampung atau Samudera Hindia.

"Di hari kedua ini tim OMC melakukan dua kali penerbangan, jadi total sudah empat kali penerbangan sejak kemarin," ujar Wahyu saat dikonfirmasi, Jumat (24/1)

Dia mengatakan, dari dua kali penerbangan tersebut, penerbangan pertama dilakukan dengan menebar garam NaCl sedangkan penerbangan kedua penebaran kapur tohor.

Dia pun menjelaskan alasan penebaran garam Nacl dan kapur tohor dikarenakan kedua bahan ini memiliki unsur kimia dengan fungsi yang berbeda.

"Jadi garam Nacl itu dilakukan di wilayah di atas perairan, fungsinya untuk mempercepat pembentukan hujan. Sehingga targetnya hujan tidak sampai terjadi di wilayah pemukiman atau daratan," ungkap Wahyu.

"Kalau kapur tohor ditebar di atas wilayah daratan, fungsinya untuk mencegah bibit awan hujan terbentuk, jadi ini untuk mencegah hujan terjadi," jelasnya.

Dia mengatakan penebaran garam Nacl dan kapur tohor tersebut merupakan bagian dari strategi Tim OMC untuk mendapatkan hasil yang optimal guna mencegah terjadinya hujan di wilayah pusat pemukiman.

"Jadi itu adalah strategi dengan menggunakan bahan kimia yang berbeda, karena melihat kebutuhan yang ada," ujarnya.
Dia pun mengungkapkan pada operasi kedua ini potensi bibit awan hujan masih terlihat di sekitar langit Lampung.
"Untuk hujan di Bandar Lampung ini itu karena masih ada bibit awan hujan dari wilayah daratan, lokasinya kalau tidak salah di sekitar perbatasan Bandar Lampung dan Pesawaran," pungkasnya.(hur)


Tidak Jamin Hujan Dihentikan

Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung Rudi Harianto mengatakan OMC ini dilakukan untuk meminimalisir potensi cuaca buruk terjadi.

OMC, menurutnya, bukanlah jaminan untuk menghentikan terjadinya hujan.

"Jadi dengan operasi modifikasi cuaca ini OMC belum tentu awan hujan itu habis semua," ujar Rudi Harianto.

"Jadi publik harus tahu bahwa OMC ini tidak menjamin 100 persen hujan bisa dihentikan," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved