Demo Honorer di Pesawaran

Aksi Demo Honorer Pesawaran Lampung Bentang Poster 'Ubur-ubur Ikan Lele, Tolak Paruh Waktu Le'

Dalam aksinya, para tenaga honorer Pesawaran ini membawa berbagai poster dengan tulisan penolakan status PPPK Paruh Waktu.

Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
AKSI DAMAI HONORER - Sekitar seratus tenaga honorer kategori R2 dan R3 menggelar aksi damai di Kantor Bupati Pesawaran, Senin (6/2/2025). Dalam aksi tersebut, para honorer membawa spanduk berisi tuntutan agar status kerja mereka diubah dari paruh waktu menjadi penuh waktu. 

Selain itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pesawaran, Awaludin, beserta jajaran pemerintah, juga berada di tengah peserta aksi untuk mendengarkan aspirasi mereka.  

Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dengan tertib.

Demo di Pemprov Lampung

Aksi demo serupa juga pernah terjadi di Pemprov Lampung beberapa waktu sebelumnya.

Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru R3 Provinsi Lampung menggelar aksi damai di Lapangan Korpri kompleks Kantor Pemprov Lampung, Senin (3/2/2025). 

Mereka meminta segera diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) penuh waktu.

Adapun guru R3 merupakan guru honorer yang terdata dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) sesuai SK Menpan-RB Nomor 347 Tahun 2024 tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahun Anggaran 2024.

Setelah menyampaikan orasi, 10 orang perwakilan beraudiensi dengan anggota Komisi V DPRD Lampung

Koordinator aksi Rudi Hendra mengatakan, mereka menuntut agar diangkat sebagai PPPK penuh waktu. 

Rudi menuturkan, dia bersama puluhan rekannya telah bekerja sebagai guru sejak belasan, bahkan puluhan tahun yang lalu. 

"Pertama, kami menuntut penuh waktu karena kami ini sudah mengabdi lama, ada yang 15 tahun bahkan ada yang 20 tahun pengabdian," ujar Rudi.

Ia juga memohon pemerintah agar membuka formasi yang bisa mengakomodasi guru R3. 

"Misal seperti kami guru agama Islam, ada 200 yang daftar, tapi yang diterima hanya 51 orang. Sedangkan kami yang tidak diterima ini sudah mengabdi puluhan tahun," kata dia.

"Kami ini kalaupun diangkat paling masa pengabdiannya sudah tidak lama lagi, bahkan ada yang masuk usia pensiun kurang dari lima tahun lagi," imbuhnya.

Dia menuturkan, terdapat sekitar 190 guru R3 di Lampung yang belum diangkat menjadi PPPK

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved