Berita Terkini Nasional

Ibu-ibu Ngamuk Bakar Warung Remang-remang di Jambi Gegara Suami Sering Mampir

Pasalnya keberadaan warung remang-remang di Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi tersebut bikin resah warga, utama ibu-ibu.

TribunJambi/Muzakir
HANGUS DIBAKAR - Nasib warung remang-remang di Jalan Lintas Timur Jambi-Riau Km 56, Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (18/2/2025). Warung tersebut dibakar warga mayoritas ibu-ibu karena geram suami sering mampir. 

Kasus hampir serupa juga terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Namun warung remang-remang di jalur Pantura itu tidak dibakar melainkan dirobohkan oleh petugas gabungan dari Satpol PP, TNI-Polri, hingga Dinas Sosial Batang, Jawa Tengah.

Peristiwa itu terjadi, Rabu (13/9/2023).

Diduga, puluhan warung remang-remang tersebut jadi tempat prostitusi.

Pembongkaran warung remang-remang tersebut melibatkan dua alat berat dan ratusan anggota.

Selain menempati lahan secara ilegal milik Balai Besar Pelaksana Jalan nasional wilayah I Jateng DIY, warung-warung itu juga diduga digunakan sebagai tempat prostitusi.

Total terdapat 60 warung yang dibongkar yang berada di sepanjang 1 kilometer di Jalan Pantura Kandeman Batang.

Puluhan aparat gabungan yang disiapkan langsung menjebol dinding dan atap puluhan warung tersebut.

"Bangunan hingga saat ini tidak ada izinnya, dan ada indikasi digunakan untuk hal-hal yang kurang baik.

Maka kami bersinergi dengan Pemkab Batang melakukan penertiban bangunan liar yang berada di ruang milik jalan,"tutur Asisten Barang Milik Negara dan lahan, Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 Jateng DIY, Anggo Puguh Nugroho, Rabu (13/9/2023).

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Batang Muhammad Masqon mengatakan sosialisasi warung-warung yang berada di lahan Balai Besar Pelaksana Jalan nasional wilayah I Jateng DIY sudah dilakukan sejak setahun kemarin.

Selain itu, warung tersebut juga diduga menyalahi Perda Kabupaten Batang.

"Warung remang-remang ini juga terkesan kumuh, dan di situ kami pernah operasi Miras juga mendapati beberapa penjual miras disini," ujarnya.

Tidak hanya itu, pada tahun-tahun kemarin saat Covid-19 dilakukan operasi juga menemukan praktik prostitusi meskipun tidak semua warung.

"Pada Minggu kemarin kita sudah sosialisasi door to door, kita temui masyarakat atau pemilik warung kita tempel pamflet bahwa akan dibongkar pada 13 September, maka pemilik bangunan untuk membongkar sendiri yang paling lambat tanggal 12 September," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved