Berita Terkini Nasional

Oknum TNI Serang Polres Tarakan, Bermula dari Perselisihan di Kafe

Oknum TNI serang Markas Polres Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (24/2/2025) pukul 23.36 Wita. Bermula dari perselisihan di sebuah kafe sebelumnya.

Editor: taryono
TribunKaltara.com/IST
POLRES TARAKAN DISERANG: Detik-detik Mapolres Tarakan diserang oknum anggota TNI pada Senin (24/2/2025) malam. Akibatnya, 5 anggota polisi mengalami luka-luka. Oknum TNI serang Markas Polres Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (24/2/2025) pukul 23.36 Wita. Bermula dari perselisihan di sebuah kafe sebelumnya. 

Pada Minggu (23/2/2025) dini hari, Sertu Yeskel bertemu dengan Bripda Algi, anggota Resmob Polres Tarakan, untuk mencari solusi atas kejadian tersebut.

Kedua belah pihak sepakat atas kompensasi sebesar Rp 10 juta sebagai bentuk penyelesaian.

Namun, situasi kembali memanas setelah percakapan telepon pada Senin malam yang memicu emosi anggota Yonif 614/Rjp.

Sekitar pukul 23.15 Wita, sebanyak 37 anggota TNI dari Yonif 614/Rjp dan Brigif 24/BC mendatangi Polres Tarakan.

Sebagian tiba menggunakan dump truk, sementara lainnya mengendarai sepeda motor pribadi.

Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pengeroyokan terhadap petugas yang berjaga dan merusak berbagai fasilitas kantor, termasuk meja, kursi, kaca ruang Kapolres, serta jendela ruang ETLE.

6 polisi dirawat di rumah sakit

Setelah penyerangan itu, enam polisi yang bertugas di SPKT (Sentrea Pelayanan Kepolisan Terpadu) Mako Polres Tarakan alami luka, kini masih dirawat di RSUD dr Jusuf SK.

"Mereka bertugas di SPKT. Kondisinya kita akan cek ke rumah sakit lihat kondisi anggota kita masih dirawat," ucap Kapolda Kaltara  Irjen Pol Hary Sudwijanto, Selasa (25/2/2025).

Untuk kronologi dan motif penyebab terjadinya penyerangan yang dilakukan Oknum TNI, Kapolda Kaltara, mengatakan masih dalam proses pendalaman.

"Nanti kita tunggu. Yang jelas hari ini saya dengan Pangdam VI Mulawarman bersama-sama menyelesaikan jalurnya," jelas  Kapolda Kaltara.

Ditanya mengenai kronologi yang sudah beredar luas di media sosial, pihaknya menjawab normatif.

"Itu kita kasihkan nanti setelah hasil penyelidikan selesai. Kalau yang beredar kan mungkin versi lain. Tapi nanti kita akan luruskan sesuai dengan fakta dari hasil pemeriksaan," jelasnya.

Mengenai adanya dugaan personel mengalami mabuk kemudian terjadi perkelahian dan berapa jumlah anggota terlibat, pihaknya juga menjawab normatif. 

"Nanti ya setelah itu. Ya itu nanti dari hasil pemeriksaan," jelasnya.

Kemudian ada juga beredar informasi senpi hilang dijawab olehnya sudah dikembalikan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved