Berita Terkini Nasional

Siasat Licik Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora, Anak Korban Tak Curiga

Siasat licik Febri Arifin alias Jamet (31), pembunuh ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35), membuat anak korban tak menaruh curiga.

TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA
PEMBUNUH IBU DAN ANAK DALAM TOREN - Polisi menggiring Febri Arifin alias Jamet (31) yang membunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat lalu jasadnya dibuang ke toren air. Siasat licik Jamet membuat anak bungsu korban tak menaruh curiga. 

Penemuan jasad ibu dan anak dalam toren air tersebut terjadi di rumah korban pada Kamis malam (6/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

Di sekitar rumah korban, nampak satu unit mobil penyedot WC terparkir, sekitar 30 meter dari rumah korban.

Namun, mobil tersebut tidak digunakan untuk menyedot kotoran, melainkan untuk menyedot air bekas yang ada di sekitar tempat penemuan jenazah.

Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut tampak mengenakan masker, berusaha menghindari bau menyengat yang terus menyebar di sekitar rumah yang kini telah dipasang garis polisi.

Sementara itu, penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kematian ibu dan anak ini.

Warga sekitar masih dibuat penasaran dengan misteri yang melingkupi peristiwa ini, berharap polisi segera mengungkap fakta di balik tragedi tersebut.

Kondisi Mengenaskan

Kejadian menggemparkan terjadi di kawasan Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, ketika dua jasad wanita, ibu dan anak, ditemukan di dalam toren air.

Penemuan jasad ibu dan anak dalam toren air tersebut terjadi di rumah korban pada Kamis malam (6/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

Penemuan yang mengejutkan warga sekitar ini meninggalkan aroma tak sedap yang menyebar ke seluruh lingkungan, menambah misteri atas nasib malang yang menimpa kedua korban.

Kedua korban, TSL (59 tahun) dan anaknya ES (35 tahun), ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan beberapa luka pada tubuh mereka. 

Polisi langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan bahwa keduanya kemungkinan besar merupakan korban pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengonfirmasi bahwa luka pada jasad korban memperkuat dugaan anak dan ibu tersebut jadi korban pembunuhan. 

"Ada, ada (luka),” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025). 

Kondisi TSL dan ES itu memperkuat dugaan bahwa mereka merupakan korban pembunuhan. 

Namun, Arfan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi awal penemuan jasad tersebut. 

Ia menyebut, kedua jasad korban saat ini telah dibawah ke ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk divisum. 

"(Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar,” kata Arfan. Sejauh ini, polisi masih menggelar serangkaian penyelidikan demi membuat kasus terang benderang.

Polisi masih mengumpulkan bukti dan menggali lebih dalam untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini.

Aroma Tak Sedap Menyebar, Warga Geger

Aroma menyengat yang keluar dari rumah tempat kedua jasad itu ditemukan sudah tercium sejak Kamis malam itu. 

Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty (45), yang diminta melalui telepon oleh anak korban untuk datang, langsung terkejut begitu tiba di lokasi kejadian.

Sebab, tiba-tiba dirinya melihat banyak polisi yang berjaga di gang rumah korban.  

"Saya kaget karena banyak polisi. Itu juga enggak boleh ada yang mendekat rumahnya dulu karena kayanya lagi olah TKP. Lama banget polisi di sana." 

"Jenazahnya kalau enggak salah jam 04.00 WIB baru dikeluarin dari rumah," ujar Sripriyanty.

Tanggapan serupa datang dari tetangga yang menyebutkan bahwa bau tak sedap baru terasa begitu jenazah dibawa ke rumah sakit pada Jumat dini hari.

"Sebelumnya, baunya nggak kecium, baru pas jenazah dikeluarkan bau itu mulai menyebar," katanya.

( Tribunlampung.co.id / TribunJakarta.com )

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved