3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung

Kompolnas Yakini Senpi Pabrikan yang Dipakai Tembak 3 Polisi di Arena Sabung Ayam

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meyakini jika senjata api alias senpi yang digunakan untuk tembak 3 polisi di Way Kanan, Lampung bukan rakitan.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
SENPI PABRIKAN: Penampakan sejumlah mobil yang terparkir di arena judi sabung ayam yang berlokasi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Rabu (19/3/2025). Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meyakini jika senjata api alias senpi yang digunakan untuk tembak 3 polisi di Way Kanan, Lampung, bukan rakitan. Hal itu dibuktikan dengan temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas. Pernyataan tersebut diungkapkan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam. 

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa senjata yang digunakan pelaku bukanlah senjata rakitan, melainkan senjata pabrikan.

Hal ini dibuktikan dengan temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas.

"Senjatanya adalah senjata pabrikan. Kenapa kami meyakini ini? Sederhana, ada proyektil peluru yang ada dalam tubuhnya Pak Kapolsek itu memiliki sidik jari balistik."

"Sehingga dalam dunia balistik tidak ada perdebatan. Itu adalah keluaran dari senjata pabrikan, tidak mungkin senjata rakitan," jelas Choirul.

Klaim Punya Rekaman Video

Kompolnas juga mengklaim memiliki bukti rekaman video yang memperlihatkan detik-detik kejadian penembakan 3 anggota polisi hingga meninggal.

Atas dasar rekaman video tersebut, Kompolnas pun mempertanyakan kinerja tim gabungan yang hingga kini belum juga menetapkan tersangka.

"Yang jelas ya, banyak orang yang bisa melihat secara langsung siapa pelakunya dan membawa senjatanya apa, karakternya apa. Karena ternyata ya momen itu bukan gelap, bukan petang, tapi masih terang-benderang walaupun jam 5 sore," ujar Choirul, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Choirul Anam menegaskan bahwa banyak saksi yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut, termasuk senjata yang digunakan pelaku.

Bahkan, Kompolnas mengantongi rekaman video yang memperlihatkan dengan jelas jalannya kejadian.

Namun, ia mempertanyakan mengapa hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini, meskipun fakta-fakta yang ada dinilai cukup jelas.

"Tantangannya nih joint team ini, masa sudah hampir satu minggu belum ada tersangka? Faktanya jelas, unsurnya jelas, peristiwanya jelas, saksinya jelas."

"Apa masalahnya? Ayo kita kembali fokus lagi ke soal ini," ujarnya.

Choirul juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses hukum agar kredibilitas penegakan hukum tetap terjaga.

"Ayolah kita bekerja secara ilmiah. Dan jadi transparansi itu juga yang jadi catatan," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved