Berita Lampung
Batang Pisang Jadi Camilan Renyah, Cerita Ayanto Menyulap Limbah Jadi Berkah
Ayanto (45), warga Mekarjaya, Kecamatan Gunung Agung, Tulangbawang Barat, Lampung berhasil berinovasi merubah limbah jadi berkah.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - Ayanto (45), warga Mekarjaya, Kecamatan Gunung Agung, Tulangbawang Barat, Lampung berhasil berinovasi merubah limbah jadi berkah.
Berkat ketekunannya, Aryanto berhasil merubah limbah batang pisang menjadi camilan renyah nan gurih lewat usaha keripik bernama UMKM Kharisma.
Diwawancarai Tribunlampung Lampung, pada Sabtu (19/4/2025), Aryanto bercerita awal mula mengolah batang pisang menjadi kripik kemasan.
"Semuanya bermula saat pandemi Covid-19 melanda. Semua usaha sepi. Pada saat itu saya terus berpikir bagaimana caranya melakukan inovasi menciptakan suatu hal baru," ujarnya.
Sebelumnya Aryanto berjualan keripik tempe. Namun, harga kedelai yang melambung membuat usahanya goyah.
“Pandemi bikin semua serba mahal, termasuk kedelai. Saya harus cari jalan lain,” kenangnya.
Lilaku liku usaha dirasakan Ayanto ia bahkan sempat bereksperimen membuat bakso hingga olahan bayam.
Tapi semua belum klik. Sampai akhirnya matanya tertuju pada batang pisang bahan yang melimpah namun belum banyak dimanfaatkan. Dari situlah dia belajar dari berbagai sumber untuk mencoba mengolah kripik batang pisang.
"Disini banyak yang tanam pisang dan setelah di tebang batangnya dibiarkan saja busuk. Saya mikir mungkin bisa batang pisang ini jadi makanan, lalu saha coba buka youtube dan baca artikel ternyata bisa dari situlah saya terus pelajari," ujarnya
Untuk bahan baku, Ayanto memilih batang pisang kepok. Alasannya Ukurannya besar dan terbilang lebih kekar.
"Dari hasil belajar saya coba berbagai metode mulai dati mendunginkan batang pisang lalau direndam, dicuci, dan digoreng. Berkali-kali gagal, tapi terus saya coba," tuturnya.
Dua minggu penuh eksperimen akhirnya membuahkan hasil. Batang pisang ha g dia olah terasa renyah dan gurih.
"Alhasil batang pisang saya iris tipis, lalu direndam, dicuci bersih, lalu digoreng hingga kering di dan barulah ketemu rasa renyah," ucapnya.
Berjalannya waktu olahan Aryanto makin banyak peminatnya hingga pada tahun2015 dirinya mendirikan UMKM Kharisma.
Sejak saat itu dirinya menjadi pionir olahan batang pisang di Tulangbawang Barat. Produknya dipasarkan lewat media sosial, terutama Facebook lewat akun "Kharisma Snak" yang dikelola istrinya.
“Penjualan digital belum maksimal sih, tapi lumayan, sudah bisa renovasi rumah dari hasil jualan keripik ini,” ujar Ayanto, bangga.
Dalam sebulan, sekitar 500 bungkus keripik Kharisma terjual, mengalirkan omzet jutaan rupiah ke dapur keluarga.
Untuk saat ini, varian yang tersedia baru rasa original. Namun ke depan, Ayanto berencana menambah rasa baru agar pasarnya makin luas.
“Sabar, nanti ada varian baru biar pelanggan nggak bosen,” katanya sambil tersenyum.
Dari limbah yang dipandang sebelah mata, Ayanto membuktikan bahwa ketekunan dan kreativitas bisa mengubah segalanya. Batang pisang yang dulu dibuang, kini jadi sumber kebahagiaan banyak orang.
Kendati demikian tantangan terbesar dalam usaha adalah modal. Di sinilah peran BRI terasa sangat berarti. Melalui program KUR BRI dengan bunga ringan hanya 0,6 persen, Aryanto berhasil menambah modal produksi, memperluas jaringan, dan mengembangkan usahanya lebih jauh.
Ia juga aktif mengikuti pelatihan dan event UMKM yang diadakan BRI, termasuk diundang dalam pameran-pameran skala besar.
“Saya merasa usaha ini makin dilihat orang sejak gabung dengan komunitas binaan BRI. Banyak yang kenal saya, jadi lebih mudah pasarkan produk. Dan alhamdulillah, saya diprioritaskan ketika ajukan pinjaman,” ujarnya.
BRI Terus Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional
Regional CEO BRI Bandar Lampung, Bernadi Kurniawan, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong UMKM agar bisa menembus pasar internasional.
"Kami tidak hanya memberikan kesempatan untuk berdagang, tetapi juga mendukung UMKM dengan pendampingan bisnis, akses ke pembeli internasional, serta pelatihan yang memperkuat daya saing mereka di pasar global," katanya.
"Melalui program ini, BRI berharap UMKM di Indonesia makin gencar untuk mendapatkan pemberdayaan dan pendampingan agar dapat mencapai kancah internasional," sambungnya.
Selain membuka akses ke pasar global, BRI juga menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan UMKM dengan menyediakan berbagai solusi digital inovatif.
Untuk memudahkan pembayaran non-tunai, pelaku usaha dapat memanfaatkan BRImo dan QRIS BRImo yang memungkinkan transaksi secara cepat dan praktis.
Sementara itu, untuk pengelolaan transaksi dan keuangan, pelaku usaha dapat menggunakan QLola by BRI, BRI Merchant, dan EDC BRI yang menawarkan berbagai fitur canggih untuk mengelola arus kas dan laporan keuangan secara efisien.
Cara Daftar BRI UMKM EXPO(RT)
Untuk memperoleh pengetahuan agar bisnis makin hebat dan naik kelas, berikut cara daftar BRI UMKM EXPO(RT):
1. Kunjungi situs https://brilianpreneur.com
2. Klik “Klik Di Sini Untuk Mendaftar”
3. Di laman registrasi, klik “Mulai Proses Pendaftaran”
4. Isi Form “Biografi”, “Detail Usaha”, serta “Detail Produk”
5. Setelah seluruh form terisi, klik “Kirim” lalu klik “Oke”
6. Terakhir akan muncul informasi bahwa pendaftaran berhasil
Terpisah, Ketua Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung periode 2025–2030, Purnama Wulan Sari Mirza, turut mendukung kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Lampung.
Istri Gubernur Lampung ini menyatakan, Dekranasda berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan produk kerajinan serta meningkatkan kehidupan pelaku usaha kerajinan di Lampung.
Ia juga memastikan akan memfasilitasi pertukaran dan penyebaran informasi tentang pengembangan kerajinan nasional serta merangsang pertumbuhan UMKM di Lampung.
"Tentunya kami turut mendukung UMKM yang ada di Provinsi Lampung, dengan harapan dapat mendukung pembangunan di Lampung yang sesuai visi dan misi Gubernur Lampung, 'Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas'," ujarnya.
(Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama)
Pemkab Pesawaran Targetkan Stunting Turun Jadi 12,2 Persen |
![]() |
---|
Pemkab Pesawaran Wajibkan Program Stunting Masuk RKPD dan Renja OPD |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Kenaikan TKD Jadi Angin Segar Bagi Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
Karyawan di Lampung Tengah Ditodong Senjata Tajam Usai Buang Air |
![]() |
---|
Sat Intelkam Polres Lampung Tengah Inisiatif Jemput Bola Urai Antrean SKCK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.