Berita Terkini Nasional
Dedi Mulyadi Tanggung Biaya Hidup Anak yang Orangtuanya Tewas Ledakan Amunisi di Garut
Mereka warga sipil yang dipekerjakan untuk membuka selongsong peluru kadarluwasa untuk dimusnahkan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Barat - Warga Garut yang jadi korban ledakan amunisi kadarluwasa merupakan tulang punggung keluarga.
Mereka warga sipil yang dipekerjakan untuk membuka selongsong peluru kadarluwasa untuk dimusnahkan.
Warga Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengaku dibayar dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa.
11 warga sipil akibat ledakan tersebut. Selain itu, ada empat anggota TNI yang kehilangan nyawa.
Hal itu terungkap dalam wawancara Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan seorang warga. Dalam tayangan Live Facebook wartawan Tribun Jabar, Dedi menanyakan soal aktivitas warga di tempat tersebut.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu berbincang dengan Agus Setiawan, saudara dari salah satu korban ledakan saat mengunjungi rumah duka di Kampung Cimerak, Desa Sagara.
"Kami jadi buruh pak, buruh buka selongsong, per hari dibayar Rp 150 ribu," ujar Agus kepada KDM.
Ia menuturkan dalam proses pemusnahan amunisi itu warga biasanya bekerja sampai belasan hari, tergantung dari datangnya barang yang akan dimusnahkan.
Agus menjelaskan bahwa selain dari upah tersebut, dirinya juga biasa menjual rongsokan dari sisa-sisa pemusnahan amunisi.
"Kadang Rp 50 ribu kadang Rp 100 ribu, ada iya (pengepulnya)," ucap Agus.
Sesepuh atau orang yang dipercaya bahkan dibayar sampai Rp200 ribu per hari.
KDM menyebut dirinya akan menanggung biaya hidup anak-anak dari korban dari mulai pendidikannya bahkan hingga kuliah.
"Untuk anak-anaknya yang belum menikah, itu menjadi tanggung jawab gubernur. Mereka pendidikannya, kehidupan sehari-harinya, biar nanti kami yang mengambil alih tanggung jawab itu," ujar Dedi kepada awak media.
KDM menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyalurkan santunan sebesar Rp 50 juta kepada setiap keluarga korban.
Dana tersebut diperuntukkan bagi biaya pemulasaraan jenazah.
"Itulah bentuk bantuan yang kami sediakan. Nilainya Rp 50 juta per orang. Bagi yang masih sekolah, bantuan bisa berlanjut hingga jenjang kuliah," ujar KDM.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
BACA BERITA POPULER
| 4 WNA China Bobol Brankas Sejumlah Pabrik di Jateng, Masuk Diam-diam Lewat Tali |
|
|---|
| Nasib Tersangka Pembunuhan Pacar hingga Cor Jasad di Sumur Kini di Tangan Jaksa |
|
|---|
| Reaksi Jokowi Setelah Roy Suryo Cs Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Palsu |
|
|---|
| Guru yang Dianiaya Suami Anggota DPRD di Depan Anak-Istri Ogah Damai, Anaknya Trauma |
|
|---|
| Christiano Divonis Penjara 14 Bulan Usai Tewaskan Argo, Hakim: Terdakwa Ingin Kuliah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Pengakuan-Mengejutkan-Warga-Sipil-Soal-Berburu-Selongsong-Bekas-Ledakan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.