Berita Terkini Nasional

Dugaan Malapraktik Rumah Sakit di Jambi Dilaporkan ke Polisi, Diminta Rp 30 Juta untuk Operasi

Rumah Sakit Erni Medika di Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, dilaporkan ke Polda Jambi terkait dugaan malapraktik.

Editor: Teguh Prasetyo
KOMPAS.COM/ARYO TONDANG
DUGAAN MALAPRAKTIK - Ulil Fadillah (tengah) memperlihatkan surat laporan pengaduan dugaan malapraktik RS Erni Medika ke Mapolda Jambi, Rabu (21/5/2025). 

Tidak hanya dugaan malapraktik, pihak keluarga mengaku uang Jasa Raharja diklaim langsung pihak rumah sakit.

Saat itu, pihak rumah sakit menyebut jika pihak keluarga yang mengurus bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Dalam kondisi tak berdaya, keluarga hanya bisa mengikuti arahan rumah sakit.

"Katanya kalau yang urus Jasa Raharja bisa cepat cair. Dan uang Jasa Raharja cairnya Rp 20 juta, dan yang ditransfer ke saya cuman Rp 10 juta," imbuh Tengku.

Ulil Fadillah menyebut, dalam kondisi anaknya yang meninggal dunia, saat itu dia tak bisa berpikir jernih; dia hanya berpikir agar anaknya selamat.

Namun nasib berkata lain, nyawa anaknya tidak tertolong. Ulil tidak hanya kehilangan anaknya, tetapi dia juga merasa ditipu dan dipermainkan atas kematian anaknya.

Anggota Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Jambi, Romiyanto, menegaskan bahwa RS Erni Medika bukan rumah sakit khusus untuk menangani pasien darurat korban kecelakaan.

Ia menyatakan, saat ini RS Erni Medika belum terakreditasi dan masih berstatus rumah sakit tipe D.

"Nah, terkait rumor RS Erni Medika jadi RS khusus korban kecelakaan, kita belum dapat laporan pasti, tapi rumor itu sudah lama kami dengar. Tetapi yang resmi kita dapat laporannya, terkait korban yang dari Sarolangun," kata Romi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (22/5/2025).

Ia menambahkan, RS Erni Medika saat ini masih dalam pengawasan BPRS Provinsi Jambi terkait proses akreditasi.

Sejak didirikan, rumah sakit ini belum terakreditasi.

"Karena kan dia selama berdiri sudah berapa tahun belum akreditasi, harusnya terakreditasi dulu baru melayani pasien gawat darurat," jelasnya.

Menurut Romi, untuk korban kecelakaan berat seharusnya dirujuk ke rumah sakit yang lebih kompeten dan memiliki fasilitas lengkap.

"Dalam hal ini RS Raden Mattaher, karena itu pusat rujukan, yang memiliki kapasitas yang memang mumpuni di Provinsi Jambi, selain memang rumah sakit swasta ya," terangnya.

Ia juga meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih rumah sakit rujukan, serta lebih kritis terhadap oknum-oknum yang memberikan saran rujukan ke rumah sakit tertentu.

"Kan bisa gunakan internet, cari akreditasi rumah sakitnya, apakah ada dokter bedah dan sarafnya. Jangan langsung percaya aja," pungkasnya. (tribunnetwork)

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved