Mahasiswa FEB Unila Meninggal

Mahasiswa FEB Unila Pratama Wijaya Meninggal Diduga Disiksa Senior

Mahasiswa Unila Pratama Wijaya Kusuma meninggal dunia diduga karena disiksa seniornya.

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
zoom-inlihat foto Mahasiswa FEB Unila Pratama Wijaya Meninggal Diduga Disiksa Senior
istimewa
 SEMASA HIDUP - Mahasiswa jurusan bisnis digital FEB Unila Pratama Wijaya Kusuma semasa hidupnya, Rabu (28/5/2025).(ist). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia diduga karena disiksa seniornya. 

Koordinator aksi Zidan mengatakan, pihaknya menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas sesama mahasiswa pasca meninggalnya korban.

"Aksi ini sudah dilakukan dari hari Senin, ada 7 tuntutan yang kami sampaikan. Pertama sarana prasarana, transparansi anggaran kemahasiswaan. Tetapi yang mencuat adalah meninggalnya rekan kami," kata  Zidan, saat diwawancarai Tribun Lampung di depan Rektorat Unila, Rabu (28/5/2025). 

Ia mengatakan, Pratama meninggal dunia diduga karena ada tindakan kekerasan dari mahasiswa ekonomi pencinta lingkungan. Bukti tersebut, menurutnya, sudah ada. 

"Untuk tuntutan memang ada tujuh tapi yang paling utama nyawa teman kami Pratama Wijaya Kusuma," kata Zidan. 

Zidan mengatakan, rekannya Pratama bersama lima orang lainnya mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) yang digelar oleh mahasiswa ekonomi pencinta lingkungan. 

Korban mengikuti kegiatan diksar organisasi kemahasiswaan lingkungan dari 10-14 November 2024 di Gunung Betung, Pesawaran. 

Korban mulai sakit-sakitan setelah mengikuti kegiatan tersebut.

"Almarhum Pratama sejak mengikuti kegiatan sampai dengan bulan puasa tidak berdaya, hingga akhirnya 28 April 2025 beliau wafat," kata Zidan. 

Ia menduga temannya tersebut meninggal karena adanya tindakan dari kakak tingkat (kating) korban.

Mahasiswa yang ikut kegiatan tersebut ada 6 orang, sementara dua orang mengalami kondisi parah.

Termasuk  korban yang mengalami pecah gendang telinga.

Selain itu korban diduga ditendang di bagian perut hingga dada, dan disuruh minum spritus.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved