Berita Terkini Nasional

19 Pekerja Tewas Tertimbun Longsor di Gunung Kuda Cirebon, Dedi Mulyadi Langsung Tutup Tambang

Wahyu tertimbun material bebatuan di areal tambang Gunung Kuda, Cirebon, ditemukan pada Minggu (1/6/2025) siang.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
LOKASI LONGSOR - Suasana lokasi longsor di tambang galian C yang berada di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Longsor yang terjadi pada Jumat (30/5/2025) itu sedikitnya menewaskan 19 orang pekerja. 

Kamal, yang berada di sekitar lokasi saat kejadian, menuturkan, peristiwa itu terjadi saat aktivitas pengangkutan material sirtu (pasir dan batu) tengah berlangsung. "Mobil truk pada masuk lagi, ngangkutin material sirtu," kata Kamal.

Ia menyebut, berdasarkan informasi yang didengarnya dari para pekerja, sejumlah alat berat dan truk diduga ikut tertimbun longsoran. "Dengar-dengar ada truk 13, alat berat beko tiga hingga empat gitu yang tertimbun. Kalau orang sih nggak tahu ada berapa," ucapnya.

Menurut Kamal, sejak kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, sudah ada beberapa korban jiwa yang berhasil dievakuasi. "Tadi bahkan dari mulai kejadian pukul 10.00 WIB, sudah ada lima jenazah yang dibawa ambulans ke rumah sakit," jelas dia.

Armadi, salah satu pekerja tambang di lokasi longsor, nyaris kehilangan nyawanya. Ia mengaku tak melihat tanda-tanda akan terjadi longsor. Semua terjadi begitu cepat dan tanpa peringatan. "Ada suara gemuruh nggak ada tanda tanda," ujarnya.

Armadi saat itu sedang memuat batu alam ke truk. Saat kejadian ia sempat melihat lebih dari enam orang berada tepat di belakangnya tertimpa longsor. "Saya lari sekuat tenaga, habis itu lemas sekali, nggak percaya bisa selamat," ujarnya.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan insiden ini membuat sejumlah kendaraan operasional tertimbun bongkahan batu. "Tujuh unit dump truck dan tiga unit alat berat jenis eskavator terkubur material longsoran," ucapnya.

Sebelumnya, terdata sebanyak empat korban jiwa yang telah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, yakni Sanuri (47), Andri (40), Sukadi (48), dan Kendra alis Bureng.

Selain itu sebanyak sembilan korban lainnya dievakuasi dalam kondisi selamat dan telah mendapatkan penanganan medis di RS Sumber Urip. Mereka adalah Rion Firmansyah, Rio, Rino, Siswanto, Suwadi, Ervan Hardiansyah, Aji, Safitri, dan Abdul Rohim.

Hendra menambahkan bahwa pendataan dan proses evakuasi masih terus berlangsung. Pihak kepolisian bersama unsur TNI, BPBD, dan relawan tengah melakukan pencarian lanjutan.

"Kami menghaturkan doa terbaik bagi para korban dan keluaraga yang ditiinggalkan serta apresiasi setinggi-tingginya bagi seluruh petugas yang terlibat dalam proses penyelamatan," ucapnya.

Polda Jawa Barat akan melaporkan perkembangan lanjutan seiring berjalannya proses evakuasi. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja dan penerapan prosedur keamanan yang ketat di seluruh kegiatan pertambangan guna mencegah jatuhnya korban jiwa. 

Pekerja tambang yang tewas akibat tertimbun material longsoran di lokasi galian C di Gunung Kuda bertambah kemudian setelah proses evakuasi dilakukan. Saat ini, data korban tewas akibat insiden tersebut menjadi sembilan orang.

"(Korban tewas) 9 orang (informasi) dari pihak SAR gabungan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan.

Meski begitu, saat ini baru ada delapan orang pekerja yang tewas yang sudah diidentifikasi. Sementara itu, Hendra mengatakan data sementara para pekerja tambang yang selamat ada 12 orang. "Satu lagi belum diketahui identitasnya," ungkapnya.

Langsung Ditutup

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved