Berita Lampung
Keluarga Korban Pembunuhan di Selagai Lingga Lampung Tengah Tuntut Keadilan ke Prabowo
Keluarga korban pembunuhan di Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah menangis menuntut keadilan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Keluarga korban pembunuhan di Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah menangis menuntut keadilan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Tangis keluarga pecah saat memperingati 2 tahun kepergian AS (30) yang tewas dengan luka bacok di bagian tangan kiri dan luka tusuk di bagian bawah ketiak yang tembus hingga paru-paru saat terjadi duel maut dengan pelaku RA (24) pada 30 Mei 2023 sekitar pukul 12.00 WIB di belakang kantor Polsek Selagai Lingga.
Sunawati selaku ibu kandung AS mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga tidak mengetahui perkembangan kasus yang terjadi 2 tahun lalu sudah seperti apa, dan saat ini dia tidak tahu pelaku ada dimana.
"Sejak ditangkap polisi sampai sekarang ini kami tidak diberi pemberitahuan proses hukumnya berjalan seperti apa. Kami makin sedih saat mendengar kabar kalau pelaku sekarang ada di rumah," kata Sunawati kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (31/5/2025).
Sunawati mengaku semenjak ditinggal pergi anaknya, dia tiba-tiba menangis saat mengingat mendiang AS saat berdoa.
Dia pun teringat masa-masa di saat AS mengatakan akan menggantikan Sunawati bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Namun sejak kejadian tersebut, Sunawati hanya pasrah sambil melihat foto terakhir anaknya dan memeluk foto itu saat pergi tidur.
"Alangkah senangnya dulu saat anak saya bilang mau menggantikan kerja, tapi alangkah hancurnya hati saya karena sekarang dia sudah pergi duluan," katanya.
"Saya hampir berpikir saya ini gila karena selalu berbicara dan tidur bareng foto anak saya, saking kangennya, saking sedihnya," katanya sambil memeluk foto AS.
Sunawati berusaha untuk mengikhlaskan kepergian anaknya yang sudah genap 2 tahun itu.
Namun, dia sering tanpa sadar meneteskan air mata saat mengingat penyebab kematian AS.
Terlebih proses hukum yang dianggap Sunawati dan keluarga tidak transparan dan tidak ada kejelasan selama bertahun-tahun.
"Bukannya saya nggak rela, karena kita semua bakalan mati. Tapi cara dia meninggal dan proses hukum yang tidak ada keadilan dan kepastian seperti ini. Apa daya kita sebagai orangtua. Kami cuma petani ladang," ujar Sunawati.
AS meninggalkan seorang istri bernama Rismawati dan 3 orang anak yang kini berusia 9 tahun, 8 tahun, dan 4 tahun.
Pasca ditinggal pergi AS, Rismawati menjadi orangtua tunggal yang harus banting tulang bekerja serabutan demi menghidupi ketiga anaknya.
Berita Lampung
Human Interest Story
Prabowo Subianto
pembunuhan
Selagai Lingga
Lampung Tengah
Tribunlampung.co.id
Musda Golkar Lampung Digelar Secara Sederhana Seusai Arahan DPP |
![]() |
---|
Banjir dan Longsor di Pesawaran Akibat Hujan Deras, Tak Ada Korban Jiwa |
![]() |
---|
Safira Azzahra Pilih Olahraga Pilates: Ngebantu Bentuk Postur Tubuh |
![]() |
---|
Cerita Dramatis Proses Evakuasi KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 30 Agustus 2025, Hujan Ringan hingga Sedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.