Berita Lampung

Sutono: Hari Lahir Pancasila Bukan Sekadar Acara Seremonial

Sekretaris DPD PDIP Lampung Sutono menegaskan bahwa Hari Lahir Pancasila adalah momen penting yang tidak boleh sekadar diperingati secara seremonial.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Istimewa
HARLAH PANCASILA - Suasana upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di kantor DPD PDI Lampung, Minggu (1/6/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - DPD PDIP Lampung menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Minggu (1/6/2025). 

Kegiatan ini diadakan di halaman kantor DPD PDIP Lampung, Jalan Pangeran Emir M Noer, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.

Upacara ini dihadiri jajaran pengurus struktural partai tingkat DPD hingga ranting, anggota DPRD dari Fraksi PDIP, hingga organisasi dan anggota sayap partai.

Sekretaris DPD PDIP Lampung Sutono menegaskan bahwa Hari Lahir Pancasila adalah momen penting yang tidak boleh sekadar diperingati secara seremonial.

Dia mengatakan, hari lahir Pancasila harus dimaknai sebagai titik refleksi dan penguatan komitmen terhadap ideologi bangsa.

"Pancasila bukan sekadar dasar negara, tapi merupakan pandangan hidup yang digali langsung oleh Bung Karno saat sidang BPUPKI," ujar Sutono saat menjadi inspektur upacara. 

"Nama Pancasila sendiri lahir dari pemikiran Bung Karno, yang kemudian disempurnakan dari Piagam Jakarta menjadi dasar negara seperti yang kita pegang teguh saat ini," imbuhnya.

Dia menuturkan, sebagai partai ideologis yang lahir dari rahim rakyat, PDIP memiliki tanggung jawab untuk terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Ini adalah bentuk penghormatan kita kepada para pejuang kemerdekaan, khususnya Bung Karno sebagai penggali Pancasila," kata Sutono lagi.

"Kita tidak boleh hanya mengenang, tetapi harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap gerak langkah perjuangan politik," imbuhnya.

Sutono juga menyampaikan, Ketua DPD PDIP Lampung Sudin memberikan arahan tegas kepada seluruh kader partai untuk tetap solid dan aktif turun ke masyarakat. 

Ia menekankan bahwa keberadaan kader partai harus menjadi representasi nyata dari perjuangan terhadap nasib rakyat kecil atau wong cilik.

"Pak Sudin meminta agar seluruh kader menjadi biji mata dan otaknya partai. Artinya, kita harus peka, tajam, dan cerdas dalam menangkap persoalan rakyat serta mampu memberikan solusi konkret," tegas Sutono.

Ia menyebutkan bahwa instruksi tersebut tidak hanya berlaku dalam konteks politik elektoral, tetapi lebih luas lagi dalam kerja-kerja sosial dan pemberdayaan masyarakat.

"Soliditas kader dan keberpihakan pada rakyat adalah jati diri partai, kita harus memperjuangkan keadilan sosial, memperkuat ekonomi kerakyatan, dan hadir dalam setiap problem rakyat," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved