Mahasiswa FEB Unila Meninggal

Ibu Mahasiswa Unila Tewas saat Diksar Minta Pelaku Dihukum Setimpal

Sebelumnya Pratama bersama rekan-rekannya mengikuti pendidikan dasar anggota baru Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) Unila pada 11-14 Nov

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
MINTA DIHUKUM SETIMPAL - Wirna Wani, ibu Pratama Wijaya Kusuma, saat ditemui di rumahnya, Selasa (3/6/2025). 

Menurut Wirna, Pratama untuk kali pertama dirawat di rumah sakit setelah mengalami penyiksaan selama diksar.

Dokter, terus dia, menjelaskan adanya penggumpalan darah di bagian kepala Pratama.

Wirna mengatakan, Pratama mengaku ditendang di bagian dada dan perut oleh seniornya. 

Bahkan, ia juga mengaku telah diinjak-injak.

"Saat itu saya mau mengadu tidak boleh, karena diancam. Saya tidak terima," kata Wirna.

Kuasa hukum dari LBH Sungkai Bunga Mayang, Icen Amaterly, mengatakan, pihaknya akan membawa perkara ini ke Polda Lampung. 

"Sudah ada bukti yang dibawa yakni foto korban setelah dioperasi, foto korban saat diksar, foto korban setelah pulang dari diksar juga ada," kata Icen, didampingi rekannya, Yosef Friadi dan Abdi Muhariansyah.

Ia menilai ada tindakan kekerasan yang melebihi batas.

Menurutnya, kampus bukan tempat perpeloncoan. 

"Kampus itu untuk belajar, mengasah ilmu, tempat belajar," ucap dia. 

Ia juga meminta organisasi Mahepel dibekukan agar tidak ada korban lagi. 

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved