Sekolah Pratama Widyalaya Adhitya Adhyapana di Lampung Selatan Gelar Pentas Seni Kelulusan

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Sekolah Pratama Widyalaya Adhitya Adhyapana menggelar pentas seni di Desa Bali Agung, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Selasa (10/6/2025).

Pentas seni ini turut memamerkan bakat dan kemampuan para siswa dalam berbagai bidang seni, mulai dari doa mantra sehari-hari, pengenalan sloka Hindu, cerita kisah Ramayana dan Mahabharata, hingga tari Bali dan tari tradisional khas Lampung.

Kepala Sekolah Widyalaya Adhitya Adhyapana, Ni Wayan Sri Wahyu Ningsih menjelaskan, kegiatan pentas seni ini merupakan acara kelulusan di sekolahnya.

"Hari ini kami meluluskan 17 siswa terbaik kami, yang berprestasi secara dengan karakter yang kuat berlandaskan nilai-nilai Hindu," ujarnya.

Iya juga menyampikan terima kasih kepada pemerintah melalui Dirjen Bimas Hindu yang telah memberikan dukungan dan fasilitas bagi sekolahnya.

PW Widyalaya Adhitya Adhyapana yang didirikan pada tahun 2016, berkomitmen untuk mengenalkan nilai-nilai Hindu dan budi pekerti kepada generasi muda sejak dini.

Sekolah ini diinisiasi oleh Aipda Wayan Sutame, seorang anggota Polri dari Polres Lampung Selatan bersama istrinya, Ni Wayan Sri Wahyu Ningsih seorang Bhayangkari yang aktif terlibat dalam mendidik anak-anak di sekolah ini.

Melalui pengabdian mereka, Widyalaya Adhitya Adhyapana telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam mencetak generasi bangsa yang berbudi pekerti dan berkarakter.

Dengan semangat pendidikan yang mengedepankan nilai moral dan spiritual, Widyalaya Adhitya Adhyapana terus berkomitmen untuk mendidik anak-anak bangsa menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi luhur, siap menghadapi tantangan masa depan dengan penuh tanggung jawab.

Kehadiran sekolah Hindu di Bumi Lampung ini telah membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan PW Widyalaya Adhitya Adhyapana menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan berbasis nilai budaya dapat mencetak generasi yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap sesama.

Kegiatan ini tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebudayaan Hindu yang penting, seperti sembahyang Tri Sandya, pengenalan sajen banten, dan ajaran tentang budi pekerti yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekolah ini juga mengajarkan nilai-nilai toleransi yang sangat relevan di tengah masyarakat yang multikultural, memperkenalkan para siswa pada pentingnya saling menghormati dan memahami keberagaman budaya dan agama.

Namun, momen yang paling mengharukan dalam acara ini adalah saat pelaksanaan padasevanam, yaitu kegiatan bersujud syukur oleh para siswa kepada orang tua mereka.

Tampak beberapa orang tua menitikkan air mata, haru melihat anak-anak mereka yang telah tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi pekerti.

Sebuah simbol rasa terima kasih yang mendalam kepada orang tua yang telah memberikan kasih sayang dan mendidik mereka dengan penuh pengorbanan.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )