Berita Viral

Reaksi Wabup Seusai Viral Petugas Puskesmas Asyik Ngopi Buat Pasien Menunggu

Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Jakfar bereaksi setelah satu video viral petugas puskesmas meninggalkan ruangannya hingga membuat pasien menunggu.

Kolase KOMPAS.com/IST
PEGAWAI PUSKESMAS VIRAL: Foto kolase, loket pengambilan obat Puskesmas Kwanyar (kiri) dan Wakil Bupati Bangkalan, Fauzan Jakfar saat berbincang dengan Kepala Dinas Kesehatan, Nur Hotibah di Kantor Dinkes Bangkalan (kanan). Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Jakfar bereaksi setelah satu video viral petugas puskesmas meninggalkan ruangannya hingga membuat pasien menunggu. Terungkap ternyata oknum petugas puskesmas Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, itu keluar ruangan untuk minum kopi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bangkalan - Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Jakfar bereaksi setelah satu video viral petugas puskesmas meninggalkan ruangannya hingga membuat pasien menunggu.

Terungkap ternyata oknum petugas puskesmas Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, itu keluar ruangan untuk minum kopi.

Namun, ngopi santai oknum petugas puskesmas itu terjadi selama 2 jam. Padahal saat itu, ia sedang jadwal piket.

Akibatnya, sejumlah keluarga pasien yang ingin menebus obat harus menunggu. Insiden itu terjadi pada Senin (16/6/2025) malam.

Perbuatan lalai staf tersebut akhirnya didengar Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Jakfar.

Fauzan langsung mendatangi lokasi pasca-kejadian itu.

Fauzan menilai, tindakan petugas di ruang farmasi itu cukup fatal.

Apalagi, banyak keluarga pasien yang hendak mengambil obat untuk kebutuhan pasien yang sedang dirawat.

"Ini kejadian fatal dan tidak boleh terjadi lagi di puskesmas mana pun," ucapnya, Jumat (20/6/2025), melansir dari Kompas.com.

Ia mengaku langsung mendatangi Puskesmas Kwanyar dan menemui petugas tersebut.

Dari hasil sidak itu, petugas terkait mengaku pergi ngopi setelah di puskesmas mati lampu.

"Petugas mengakui kalau ngopi di depan puskesmas. Karena mati lampu dia ngopi di depan puskesmas. Ruangan pelayanan obat dikunci dan ponselnya tidak dibawa," ujarnya.

Sikap petugas itu cukup disayangkan, apalagi saat ini di bawah kepemimpinan bupati yang baru, sedang dilakukan upaya pembenahan dan peningkatan layanan kesehatan masyarakat.

Fauzan akan melaporkan hal itu ke bupati untuk selanjutnya diberikan sanksi yang sesuai.

"Akan diberikan sanksi, seberat-beratnya berupa mutasi. Jadi petugas tersebut tidak lagi bekerja di puskesmas itu," katanya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved