Berita Lampung
Agil Rizkiani, Gadis Difabel dari Lampung Tengah Dirikan Rumah ABC untuk Anak Pra Sekolah
Rumah ABC (Anak Belajar Ceria), di sana lah Agil tinggal dan berperan sebagai seorang guru les yang memberikan ilmu dasar dan bekal bagi puluhan anak.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tidak puas sampai disitu, Agil juga membuka toko online dengan produk "handmade" yang ia buat seperti tas, aksesoris, dan produk "reseller", semua itu dia kelola melalui ponselnya.
Seluruh kegiatan yang Agil lakukan sama sekali tidak menggambarkan bahwa dia seorang disabilitas yang notabene identik selalu meminta bantuan orang lain, Agil justru membantu orang lain dan hidup mandiri dengan caranya sendiri.
"Saya hobi membaca. Dari hobi ini saya juga tertarik untuk menulis, tepatnya menulis buku. Saya sudah menulis 15 buku dengan genre novel romance dan biografi. Semua buku itu saya tulis lewat HP dan dipasarkan lewat HP juga," kata Agil sembari menunjukkan buku biografi yang ia tulis tentang Bripka Leonardo Kriswanto, salah satu Bhabinkamtibmas Polsek Bangun Rejo, Polres Lampung Tengah.
Menurutnya, kegemarannya dalam membaca dan menulis sudah menjadi "self healing" dan memberikan kebahagiaan, ketenangan, dan hiburan tatkala Agil sedang penat.
Agil mampu menulis buku paling singkat 7 hari, dan menulis buku lebih dari 300 halaman hanya dengan waktu 1 bulan.
Inspirasi Agil dalam menulis sebuah buku datang dari berbagai tempat, baik dari pengalaman pribadi, orang yang ada disekitarnya atau hal yang belum pernah ia jumpai dan hanya bisa dilihatnya dari layar HP.
Seperti buku biografi tentang Bripka Leonardo, dari sosok Leo yang dikenal sebagai seorang polisi dan semua tindak tanduk yang dia baca dalam artikel, Agil memutuskan untuk menulis buku biografi tentangnya.
"Saya pernah ketemu Pak Leo, saya juga mendengar beberapa kegiatan beliau dari cerita tetangga dan artikel yang saya baca, Pak Leo suka membantu orang yang membutuhkan dan mensupport para difabel. Saya kemudian meminta izin untuk membuat biografi tentang Pak Leo," ungkap Agil.
Bagi dirinya, difabel itu sama dengan orang lain pada umumnya.
Agil meyakini bahwa setiap difabel mempunyai caranya masing-masing untuk berkreasi, berprestasi, dan menjalani hobi asalkan punya semangat dan keteguhan hati.
Agil pun mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang peduli dengan difabel dan percaya jika difabel itu bisa.
Sebab menurutnya tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata kepada disabilitas dan itulah alasan mengapa Agil menjadikan biografi Leonardo Kriswanto sebagai salah satu karya tulisnya.
Sebagai seorang difabel, Agil ingin menunjukkan kepada orang lain yang sepertinya untuk terus semangat dan memotivasi diri dengan kegiatan positif serta ilmu agama.
Sebab, Agil percaya bahwa setiap kekurangan yang dimiliki difabel menyimpan sejuta kelebihan, itu bisa diraih dengan rasa percaya diri, mau belajar, dan niat dari hati.
Dari setiap buku yang dia tulis, Agil ingin setiap difabel bangkit dan berkarya dengan caranya masing-masing.
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 31 Agustus 2025, Kota Bandar Lampung Hujan Ringan |
![]() |
---|
PB HMI Tegaskan Aksi Masyarakat Bagian dari Hak Konstitusional |
![]() |
---|
PWNU Lampung Serukan 5 Sikap Hadapi Dinamika Unjuk Rasa di Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Korban Ketiga Tenggelamnya KM Tegar Jaya Ditemukan di Pantai Way Lunik |
![]() |
---|
Bupati Nanda Pastikan Penanganan Cepat Banjir di Sukajaya Lempasing Pesawaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.