Berita Viral

Atlet Gigit Jari Bonus Tak Cair, Gubernur Malah Beri Rp 20 Juta ke Bocah Pacu Jalur

Atlet PON asal dari Riau gigit jari karena uang bonus yang seharusnya diterima, kini tak kunjung cair. Gubernur malah beri bantuan ke bocah viral.

Editor: Kiki Novilia
Kompas.com/tribun medan
ATLET KECEWA - Gubernur Riau saat menari bersama Rayyan bocah Pacu Jalur, Minggu (7/7/2025) lalu. Gubernur Riau akhirnya diprotes lantaran memberikan uang bonus kepada Rayyan tetapi atlet di daerahnya malah ditelantarkan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Riau - Atlet PON yang berasal dari Riau gigit jari karena uang bonus yang seharusnya diterima, kini terancam lenyap begitu saja. Gubernur malah beri bantuan ke bocah viral

Para atlet yang telah mengharumkan nama daerahnya seakan tak mendapat apresiasi dari Gubernur Riau Abdul Wahid. 

Bukan tanpa alasan, sang gubernur malah memberikan bantuan uang kepada bocah pacu jalur yang viral di media sosial.

Gubernur Riau Abdul Wahid memberikan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 20 juta kepada Rayyan Arkan Dikha (11), bocah viral "aura farming" Pacu Jalur asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Hadiah itu diberikan kepada Rayyan karena dianggap berjasa mempromosikan tradisi Pacu Jalur usai gerakannya viral di media sosial.

Selain bonus, Rayyan juga diangkat menjadi Duta Pariwisata Riau.

Kemarahan atlet Riau tersebut karena sampai saat ini bonus para atlet tak kunjung diberikan oleh Pemprov Riau.

Atlet yang sudah berjuang mengharumkan nama Bumi Lancang Kuning merasa kecewa ketika Gubernur Riau, Abdul Wahid, memamerkan pemberian bonus kepada Rayyan.

"Kami sangat kecewa. Anak Pacu Jalur yang viral langsung dikasih bonus Rp 20 juta. Sedangkan kami yang mati-matian mengharumkan nama Riau, bonusnya tak kunjung dikasih sama Pak Gubernur. Tentu atlet-atlet marah," ungkap Puja Sri Syahfitri (25), atlet senam artistik Riau saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (11/7/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

Puja meraih medali perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut pada 2024.

Dari perunggu itu, Puja seharusnya mendapatkan bonus sebesar Rp 75 juta sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub).

"Kalau medali emas itu bonusnya Rp 300 juta, perunggu Rp 75 juta, dan perak Rp 150 juta. Tapi sampai sekarang belum juga dicairkan. Kalau bocah viral itu viral langsung dikasih, tentu kami sangat kecewa," ujar Puja.

Dia menyebut, para atlet bersama pelatih sudah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan haknya.

Mereka beberapa kali datang menemui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, tapi tak kunjung ada hasil.

Puja mengungkapkan bahwa pemerintah mau mencairkan bonus hanya sebesar 45 persen.

"Sebenarnya kami itu speak up minta bonusnya dicairkan full, bukan yang 45 persen yang di bawah pergub. Jadi bonus medali perunggu dari Rp 75 juta jadi Rp 32,2 juta, medali emas dari Rp 300 juta jadi Rp 129 juta, dan medali perak dari Rp 150 juta menjadi Rp 64,5 juta," kata Puja yang kini di wisma atlet Rumbai, Pekanbaru.

Bagi Puja dan atlet Riau lainnya, tidak masalah jika bonus itu dibayar separuh-separuh.

Asalkan ada hitam di atas putih yang bisa dipertanggungjawabkan.

Mereka juga berharap bonus itu segera diberikan kepada para atlet.

Puja menyebut, pada PON Aceh-Sumut 2024, Riau berhasil meraih 6 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.

"Kami sudah berjuang untuk mengharumkan nama Riau. Jadi, ketika melihat Pak Gubernur kasih bonus ke Rayyan, kami kecewa dan merasa sakit hati. Kok bisa dengan gampang gubernur mengeluarkan Rp 20 juta dan langsung adik itu diangkat jadi duta pariwisata Riau," ungkap Puja.

"Sedangkan atlet tidak diperlakukan seperti itu. Enggak ada diangkat jadi duta olahraga. Jangankan atlet PON, anak-anak sekolah yang juara olimpiade saja enggak ada diapresiasi sebegitunya sama gubernur," tambahnya.

Kepala Dispora Riau, Erisman Yahya, saat dikonfirmasi Kompas.com soal bonus atlet, belum merespons.

Sebelumnya, viral dibicarakan tangisan para atlet PON lantaran tahun ini semua bonus yang mereka peroleh harus mengalami pengurangan karena efisiensi.

Penurunan jumlah bonus yang diterima atlet dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2025 menimbulkan gelombang kekecewaan para atlet.

Seorang Atlet Karate, Nadya Baharuddin, bahkan sampai menangis saat menyampaikan kekecewaannya terkait bonus yang diberikan Pemprov Sulsel.

Atlet Karate Nur Rizka Fauziah nampak menyeka air matanya. 

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS.COM )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved