Berita Lampung
Kisah Nenek 80 Tahun di Lamteng Alami Kebutaan, Tinggal dengan Dua Anaknya yang Lumpuh
Kisah sedih harus dijalani seorang nenek yang berasal dari Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Kisah sedih harus dijalani seorang nenek yang berasal dari Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah.
Sebab, diusianya yang sudah lanjut usia, ia tetap harus berjuang untuk bertahan hidup dengan kondisi tunanetra.
Ditambah lagi ia harus menghidupi kedua anaknya yang mengalami kelumpuhan.
Kondisi tersebut dialami Nenek Sukinem (80), warga Kampung Cimarias, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah.
Hal itu juga yang menggerakkan hati salah satu anggota Bhabinkamtibmas Polres Lampung Tengah bernama Aipda Leonardo Kiswanto untuk memberikan dukungan dan memberikan bantuan sosial kepada Sukinem.
Leo mengatakan, Nenek Sukinem sebelumnya dikenal sebagai penjual jamu keliling yang selama bertahun-tahun mengayuh sepeda ontel dari kampung ke kampung untuk mencari nafkah.
Selain untuk dirinya sendiri, kata Leo, penghasilan dari berjualan jamu juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya, Kasdi dan Giatman, yang mengalami kelumpuhan selama lebih dari satu dekade.
"Namun pada Desember 2024, Nenek Sukinem tiba-tiba mengalami kebutaan. Musibah itu terjadi diduga setelah ia mengkonsumsi ikan tongkol. Akibatnya Nenek Sukinem tidak lagi mampu berjualan," kata Leo kepada Tribun Lampung, Jumat (11/7/2025).
Sebelumnya, lanjutnya, pada tahun 2023 lalu, Leonardo sempat memberikan bantuan berupa sepeda baru untuk mendukung aktivitas Nenek Sukinem berjualan jamu.
Tapi dengan kondisi saat ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketiganya dibantu oleh cucu, warga sekitar, serta aparatur kampung setempat.
Bahkan Leonardo tidak berat hati untuk menyisihkan sebagian gajinya untuk meringankan beban Nenek Sukinem dan anak-anaknya.
Dan pada Rabu (9/7/2025) lalu, ia pun datang ke kediaman Nenek Sukinem untuk menyalurkan bantuan berupa beras dan paket sembako yang dibeli dari uang pribadinya.
Tidak hanya sekadar itu, Leo juga menggalang dukungan dari masyarakat dan para dermawan untuk meringankan beban hidup Nenek Sukinem.
"Sudah menjadi tugas kami selaku Bhabinkamtibmas untuk membantu sesama dan bersosial dengan masyarakat, terutama yang sedang membutuhkan bantuan. Selain tentunya menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan lingkungan," ujarnya.
Meski demikian, kata Leo, dia mendengar bahwa saat ini Nenek Sukinem masih memiliki harapan besar untuk bisa melihat lagi dan kembali berjualan jamu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, kata dia, harapan tersebut terhambat karena BPJS-nya telah nonaktif sejak Januari 2025 akibat tunggakan.
"Kami berharap untuk para dermawan dan masyarakat yang tergerak hatinya untuk berbagi rezeki, baik berupa sembako, bantuan dana, maupun membantu pelunasan BPJS, guna membantu meringankan beban hidup Nenek Sukinem," tutupnya.
(tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)
Pembunuh Wanita di Bulog Lampung Peragakan 27 Adegan Rekonstruksi |
![]() |
---|
Eks Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, Diperiksa Kejati Lampung atas Kasus SPAM |
![]() |
---|
Warga Lampung Harap Harga Emas Turun, Bila Naik Artinya Nilai Rupiah Anjlok |
![]() |
---|
PERTI Lampung Bangun Ponpes Tarbiyah Islamiyah Alfian Husin Pertama di Lamteng |
![]() |
---|
Upaya Polres Lampung Tengah Jemput Bandar Narkoba Dihambat Sekelompok Massa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.