Berita Lampung

Kisah Nenek 80 Tahun di Lamteng Alami Kebutaan, Tinggal dengan Dua Anaknya yang Lumpuh

Kisah sedih harus dijalani seorang nenek yang berasal dari Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Teguh Prasetyo
Istimewa
BUTUH BANTUAN - Bhabinkamtibmas Polres Lampung Tengah Aipda Leonardo Kriswanto saat menyambangi rumah Nenek Sukinem (80) di Kampung Cimarias, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah, Rabu (9/7). Saat ini Nenek Sukinem yang buta tinggal bersama dua anaknya yang mengalami kelumpuhan dan membutuhkan bantuan masyarakat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Kisah sedih harus dijalani seorang nenek yang berasal dari Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah.

Sebab, diusianya yang sudah lanjut usia, ia tetap harus berjuang untuk bertahan hidup dengan kondisi tunanetra.

Ditambah lagi ia harus menghidupi kedua anaknya yang mengalami kelumpuhan.

Kondisi tersebut dialami Nenek Sukinem (80), warga Kampung Cimarias, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah.

Hal itu juga yang menggerakkan hati salah satu anggota Bhabinkamtibmas Polres Lampung Tengah bernama Aipda Leonardo Kiswanto untuk memberikan dukungan dan memberikan bantuan sosial kepada Sukinem.

Leo mengatakan, Nenek Sukinem sebelumnya dikenal sebagai penjual jamu keliling yang selama bertahun-tahun mengayuh sepeda ontel dari kampung ke kampung untuk mencari nafkah.

Selain untuk dirinya sendiri, kata Leo, penghasilan dari berjualan jamu juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya, Kasdi dan Giatman, yang mengalami kelumpuhan selama lebih dari satu dekade.

"Namun pada Desember 2024, Nenek Sukinem tiba-tiba mengalami kebutaan. Musibah itu terjadi diduga setelah ia mengkonsumsi ikan tongkol. Akibatnya Nenek Sukinem tidak lagi mampu berjualan," kata Leo kepada Tribun Lampung, Jumat (11/7/2025).

Sebelumnya, lanjutnya, pada tahun 2023 lalu, Leonardo sempat memberikan bantuan berupa sepeda baru untuk mendukung aktivitas Nenek Sukinem berjualan jamu.

Tapi dengan kondisi saat ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketiganya dibantu oleh cucu, warga sekitar, serta aparatur kampung setempat.

Bahkan Leonardo tidak berat hati untuk menyisihkan sebagian gajinya untuk meringankan beban Nenek Sukinem dan anak-anaknya.

Dan pada Rabu (9/7/2025) lalu, ia pun datang ke kediaman Nenek Sukinem untuk menyalurkan bantuan berupa beras dan paket sembako yang dibeli dari uang pribadinya.

Tidak hanya sekadar itu, Leo juga menggalang dukungan dari masyarakat dan para dermawan untuk meringankan beban hidup Nenek Sukinem.

"Sudah menjadi tugas kami selaku Bhabinkamtibmas untuk membantu sesama dan bersosial dengan masyarakat, terutama yang sedang membutuhkan bantuan. Selain tentunya menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan lingkungan," ujarnya.

Meski demikian, kata Leo, dia mendengar bahwa saat ini Nenek Sukinem masih memiliki harapan besar untuk bisa melihat lagi dan kembali berjualan jamu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Namun, kata dia, harapan tersebut terhambat karena BPJS-nya telah nonaktif sejak Januari 2025 akibat tunggakan.

"Kami berharap untuk para dermawan dan masyarakat yang tergerak hatinya untuk berbagi rezeki, baik berupa sembako, bantuan dana, maupun membantu pelunasan BPJS, guna membantu meringankan beban hidup Nenek Sukinem," tutupnya.

(tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved