Konflik Kamboja vs Thailand

Thailand Gempur Kamboja, Terjunkan 2 Jenis Pesawat Tempur, Ini Targetnya

Militer Thailand tak berhenti dan terus menggempur Kamboja dalam beberapa hari terakhir, dengan menerjunkan pesawat tempur.

kredit foto: Angkatan Udara AS/Sersan Staf Jordan Kaminski
JET TEMPUR GRIPEN - Foto jet tempur Gripen ini diambil oleh personel AU Amerika Serikat saat misi pertahanan udara NATO, beberapa waktu lalu. Terbaru, jenis pesawat ini, milik AU Thailand, melakukan debut perangnya dalam konfrontasi militer dengan Kamboja di perbatasan kedua negara. 

Pengoperasiannya juga mudah, cuma perlu enam awak darat untuk penyiapan. Untuk perbekalan ulang, rata-rata cuma perlu 10 menit saja. 

Kalau dipersiapkan untuk menyerang sasaran di darat, persiapannya cuma 20 menit.

Biaya operasional Saab Gripen per jam terbang sebesar 4.600 dollar AS, jauh lebih hemat dibandingkan F-16 Fighting Falcon sebesar 7.000 dollar AS. 

Jangkauan terbang Gripen memang kalah daripada F-16, yakni hanya sejauh 3.200 kilometer, sedangkan F-16 Viper mampu menjelajah sejauh 4.220 kilometer. 

Pada tahun 2008, Thailand menandatangani kontrak untuk mengakuisisi pesawat JAS-39 Gripen C/D yang diproduksi oleh Saab Swedia sebagai langkah diversifikasi aset tempur dan mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat.

Sebanyak 12 unit Gripen saat ini ditempatkan di Wing 7, Surat Thani dan telah menggantikan pesawat F-5E/F yang telah lama bertugas.

Gripen Thailand juga terintegrasi dengan sistem kendali perang Peringatan Dini Udara (AEW) Erieye dan jaringan C2 (Komando dan Kendali), menjadikan keseluruhan sistem lebih terintegrasi dan efektif.

Pesawat ini mampu melakukan operasi "perang yang berpusat pada jaringan" yang memungkinkan pertukaran informasi secara real-time antara platform udara, laut, dan darat.

Gripen Thailand dilengkapi dengan radar PS-05/A, rudal IRIS-T, dan AIM-120 AMRAAM, selain mampu membawa rudal antikapal RBS-15 dan bom pintar berpemandu GPS.

Perang Thailand dan Kamboja

Pemicu perang Thailand dan Kamboja pada Juli 2025 merupakan akumulasi dari konflik perbatasan yang telah berlangsung selama puluhan tahun, terutama terkait sengketa wilayah di sekitar kuil kuno Preah Vihear dan Ta Moan Thom2.

Sengketa Candi Preah Vihear, disebut sebagai pemicu utama konflik.

Pada 1962, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan candi ini milik Kamboja.

Thailand memang menerima putusan, tapi batas wilayah sekitar candi tidak jelas, sehingga memicu sengketa di area seluas 4,6 km⊃2;.

Pada Juli 2025 konfrontasi militer pecah. Kamboja menuduh militer Thailand menyerang lebih dulu, sementara Thailand menyebut Kamboja melanggar batas.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved