Konflik Kamboja vs Thailand

Thailand Gempur Kamboja, Terjunkan 2 Jenis Pesawat Tempur, Ini Targetnya

Militer Thailand tak berhenti dan terus menggempur Kamboja dalam beberapa hari terakhir, dengan menerjunkan pesawat tempur.

kredit foto: Angkatan Udara AS/Sersan Staf Jordan Kaminski
JET TEMPUR GRIPEN - Foto jet tempur Gripen ini diambil oleh personel AU Amerika Serikat saat misi pertahanan udara NATO, beberapa waktu lalu. Terbaru, jenis pesawat ini, milik AU Thailand, melakukan debut perangnya dalam konfrontasi militer dengan Kamboja di perbatasan kedua negara. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bangkok - Militer Thailand tak berhenti dan terus menggempur Kamboja dalam beberapa hari terakhir, dengan menerjunkan pesawat tempur.

Bahkan terbaru, militer Thailand kembali mengerahkan satu jenis pesawat tempur untuk menghantam sejumlah tempat di Kamboja.

Sebelumnya, militer Thailand telah mengerahkan pesawat tempur F-16 buatan AS untuk melancarkan serangan ke Kamboja.

Kini, militer Thailand mengonfirmasi pengerahan jet tempur Saab JAS39/C Gripen dalam konfrontasi militer dengan Kamboja di perbatasan kedua negara.

Dengan demikian, Thailand dipastikan menerjunkan dua jenis pesawat tempur generasi 4.5: Gripen dan F-16. Pesawat-pesawat tersebut melakukan misi serangan terhadap target darat di dekat perbatasan.

Dikutip dari Tribunnews.com, serangan tersebut menargetkan aset Kamboja yang terletak di dekat Phu Ma Kua dan kuil Ta Muen Thom, yang keduanya telah menjadi fokus serangan artileri dan roket lintas batas baru-baru ini yang mengakibatkan banyak korban sipil dan militer.

Phu Ma Kua adalah wilayah perbukitan strategis yang terletak di provinsi Si Sa Ket, Thailand, dekat perbatasan dengan Kamboja.

Lokasinya dinilai strategis karena posisinya yang tinggi dan dekat dengan situs bersejarah serta jalur logistik penting.

Keterlibatan Gripen sendiri dalam operasi militer Thailand ini sekaligus menandakan "debut" jet tempur buatan Swedia itu di medan perang.

Selama ini, Gripen yang dioperasikan oleh Swedia, Republik Ceko, Afrika Selatan, Thailand, Brasil, dan Hongaria, hanya digunakan dalam misi internasional tanpa menyerang target musuh.

Militer Thailand telah mengakuisisi dua belas jet JAS 39C/D Gripen, yang dikirimkan pada tahun 2016, dengan sebelas unit saat ini beroperasi setelah satu unit hilang dalam kecelakaan tahun 2017. 

Pada bulan Juni tahun ini, pemerintah Thailand mengumumkan kontrak dengan Saab untuk dua belas pesawat tempur JAS 39E/F Gripen yang lebih baru.

Pesawat tempur Gripen

Jet tempur Saab Gripen dirancang pada era Perang Dingin. Versi perdana terbang pada 1988 dan mulai dioperasikan Angkatan Udara Swedia pada 1996.

Jet tempur itu dirancang agar bisa lepas landas dan mendarat di jalan raya. Cuma perlu landasan 800 meter untuk lepas landas. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved