Lifestyle
Pengamat Ekonomi Sebut QRIS Bagian dari Transformasi Digital
Pengamat Ekonomi Erwin Octavianto menilai QRIS bukan sekadar tren, tetapi merupakan bagian dari transformasi digital.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Lampung menunjukkan tren peningkatan yang sangat positif.
Beberapa tempat kuliner dan wisata di Lampung sudah menyediakan sistem pembayaran non tunai atau QRIS.
Pengamat Ekonomi Lampung Erwin Octavianto mengatakan, pembayaran dengan menggunakan QRIS sudah menjadi tren di Lampung.
"Pembayaran non tunai atau QRIS dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan adanya pergeseran besar dalam pola transaksi di masyarakat, terutama di sektor kuliner dan pariwisata," ujarnya, Jumat (8/8/2025).
"Salah satu perubahan paling mencolok adalah semakin maraknya penggunaan sistem pembayaran non tunai, khususnya melalui QRIS," sambungnya.
Menurutnya, fenomena ini bukan sekadar tren, tetapi merupakan bagian dari transformasi digital yang saat ini sedang didorong secara masif oleh pemerintah, termasuk oleh Bank Indonesia melalui gerakan nasional non tunai.
Ia mengatakan di banyak tempat wisata dan pusat kuliner, penggunaan QRIS menjadi pilihan utama, bahkan dalam beberapa kasus menggantikan transaksi tunai sepenuhnya.
Lebih lanjut Ianjut ia menjelaskan, dari sisi pelaku usaha, penggunaan QRIS memberikan banyak keuntungan yang signifikan.
"Para pengusaha kuliner dan pelaku pariwisata kini dapat melakukan transaksi lebih cepat dan efisien tanpa perlu repot menghitung uang kembalian atau menyediakan uang kecil," ujarnya.
Selain itu, menurutnya sistem ini juga mampu meningkatkan keamanan usaha karena mengurangi risiko penyimpanan uang tunai di tempat.
"Yang tidak kalah penting, seluruh transaksi yang dilakukan secara digital melalui QRIS tercatat secara otomatis, sehingga pelaku usaha bisa memiliki pembukuan keuangan yang lebih tertata, bahkan dapat digunakan sebagai dasar pengajuan kredit atau pembiayaan dari lembaga keuangan," paparnya.
Ia mengatakan pembayaran dengan menggunakan sistem QRIS memiliki dampak terhadap pemerintah daerah cukup besar.
Dengan meningkatnya transaksi digital, pemerintah daerah mendapatkan akses terhadap data ekonomi yang lebih transparan dan akurat.
"Ini sangat penting dalam upaya meningkatkan penerimaan daerah, baik dari sisi pajak restoran, pajak hotel, maupun retribusi tempat wisata," ujarnya.
Melalui ekosistem digital ini, ia menjelaskan, pemerintah juga lebih mudah memantau perkembangan sektor informal dan UMKM, serta menyusun kebijakan yang lebih berbasis data.
Selain itu, kata dia, hal ini sejalan dengan target nasional menuju penguatan smart city dan digitalisasi pelayanan publik.
Dikatakannya bagi masyarakat, kehadiran QRIS sebagai alat pembayaran memberikan banyak manfaat.
"Transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Masyarakat tidak lagi perlu membawa banyak uang tunai saat bepergian ke tempat wisata atau saat menikmati kuliner lokal," ungkapnya.
"Bahkan banyak aplikasi dompet digital yang menyediakan berbagai insentif seperti cashback dan diskon yang menguntungkan konsumen," sambungnya.
Lebih jauh, Ia menyebut penggunaan QRIS juga turut mendorong literasi keuangan dan inklusi keuangan digital, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang mulai terbiasa menggunakan teknologi finansial dalam kehidupan sehari-hari.
"Ambil misalnya Pulau Pahawang, salah satu destinasi wisata ikonik di Kabupaten Pesawaran. Sejak Agustus 2023 pembayaran tiket masuk sebesar Rp 10 ribu telah dialihkan ke sistem digital melalui aplikasi SAPDA yang terintegrasi langsung dengan QRIS," ujarnya.
Perlu juga kita cermati beberapa sisi negatif yang mungkin muncul dari perkembangan ini.
Tidak semua masyarakat memiliki akses atau literasi digital yang memadai, terutama kelompok usia lanjut atau masyarakat di daerah terpencil yang belum memiliki infrastruktur pendukung.
Selain itu, potensi kejahatan digital seperti penggunaan QR palsu juga menjadi tantangan tersendiri yang perlu diantisipasi dengan edukasi dan pengawasan yang baik.
Masyarakat perlu dibekali pemahaman yang baik tentang cara menggunakan QRIS secara aman, termasuk bagaimana memastikan bahwa QR yang dipindai adalah resmi dan tidak dimanipulasi.
(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)
Aisyah Az Zahra Nilai Pembayaran dengan QRIS Lebih Praktis |
![]() |
---|
Sistem Tertata dan Pemain Berbakat, Anak Muda Bandar Lampung Dukung Bhayangkara FC |
![]() |
---|
Bhayangkara FC Bermarkas di Lampung, Ajeng Nafisya: Lagi Excited-excitednya! |
![]() |
---|
Berikut Tips Merawat Smartwatch Agar Lebih Awet dan Tahan Lama |
![]() |
---|
Smartwatch di Kalangan Anak Muda Bandar Lampung, Cek Notifikasi hingga Pelacak Kebugaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.