Wawancara Khusus
Jody Saputra Ingin Mesuji Punya Brand Beras Sendiri
Kabupaten Mesuji memiliki banyak potensi yang bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD), mulai dari pertanian hingga wisata.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Gubernur Lampung punya target 3,5 juta ton hasil produksi padi. Mesuji hampir 800 ribu ton. Bagaimana peran Mesuji untuk mewujudkan target itu?
Jadi, seperti yang sudah kita bahas tadi, Mesuji merupakan kabupaten urutan kelima penyumbang hasil pertanian. Dengan adanya peningkatan target, tentu kami di kabupaten akan meningkatkan produksi dan sangat mendukung program Pak Gubernur. Maka perlu bimbingan khusus ke petani di sini, karena penghasil padi terbesar tapi gabah masih banyak dibawa ke luar Mesuji.
Kami selalu sampaikan ke masyarakat bahwa Mesuji harus punya brand tersendiri, khususnya beras. Dengan adanya brand beras tersendiri ini, akan menambah penghasilan bagi para petani.
Harga gabah lebih mahal, kualitas hasilnya pun lebih bagus karena punya brand sendiri, dan itu perlu hilirisasi.
Selain pertanian, apa saja potensi yang ada di Mesuji?
Ada di bidang perkebunan, seperti sawit, karet, dan potensi pariwisata yang perlu digali lagi. Walaupun saat ini wisata belum menjadi urgensi, tapi perlu diangkat. Di sini ada beberapa potensi wisata, salah satunya Sungai Mesuji, karena belum banyak yang tahu kalau Mesuji ini daerah perbatasan antara Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
Banyak kegiatan di sungai itu, seperti saat merayakan HUT Mesuji kita ada lomba perahu dayung dan lomba perahu hias yang disebut wisata bahari. Itu dilakukan tiap tahun. Festival tahunan itu sangat ramai, bahkan banyak masyarakat dari Sumsel yang menyaksikan. Kita berharap masyarakat bisa memperkenalkan wisata Mesuji lewat media sosial supaya lebih banyak lagi yang berkunjung.
Bagaimana kabupaten mewujudkan program nasional dan seperti apa realisasinya, seperti Koperasi Merah Putih?
Kita selalu mengikuti apa yang menjadi program pusat dan provinsi. Seperti Koperasi Merah Putih, di sini alhamdulillah sudah terbentuk semua di 105 desa.
Apa target DPRD ke depan?
Sebelum berbicara target, perlu saya sampaikan soal inpres efisiensi yang dampaknya luar biasa, banyak program yang tidak bisa dijalankan. Maka tantangannya adalah bagaimana eksekutif dan legislatif mencari inovasi dalam peningkatan PAD tanpa bergantung dari APBD.
Salah satu cara meningkatkan PAD adalah dengan lancarnya perekonomian. Untuk menunjang perekonomian, maka jalan harus mulus. Perlu saling kolaborasi antara seluruh elemen.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Putar Musik Wajib Bayar? Eksklusif Bersama Yanvaldi Yanuar |
![]() |
---|
Novriwan Jaya Bicara soal Bolo Ngarit untuk Majukan Peternakan di Tulangbawang Barat |
![]() |
---|
Makanan Bergizi Tak Harus Mahal, Eksklusif Bersama Wakil Ketua DPD PCPI Lampung |
![]() |
---|
UMKM Masih Gratis Pakai QRIS, Eksklusif Bersama KPwBI Lampung Bimo Epyanto |
![]() |
---|
Bincang dengan Ketum dan Sekum Kormi Lampung, Olahraga Jangan Dibatasi Usia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.