Berita Lampung

Kisah Pilu Penggilingan Padi di Lampung Tengah Gulung Tikar karena Tak Dapat Untung

Sejumlah pabrik penggilingan padi skala kecil di Lampung Tengah terpaksa gulung tikar. Mereka kalah bersaing dalam menyerap gabah.

Dok Tribunlampung.co.id
GULUNG TIKAR - (Ilustrasi) Sejumlah pabrik penggilingan padi skala kecil di Lampung Tengah terpaksa gulung tikar. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Sejumlah pabrik penggilingan padi skala kecil di Lampung Tengah terpaksa gulung tikar.

Mereka kalah bersaing dalam menyerap gabah hasil panen petani.

Seperti yang dialami Sutimah, pemilik penggilingan padi di Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah.

Ia mengaku sudah tidak sanggup lagi mengoperasikan pabriknya.

Dia mengaku sudah menutup pabrik penggilingan padinya sejak tiga bulan lalu.

"Sejak tiga bulan terakhir, pengusaha penggilingan padi sudah tidak bisa kerja lagi," kata Sutimah, Rabu (13/8/2025).

Sutimah merasa tidak sanggup lagi memproses gabah jadi beras karena faktor biaya produksi yang tinggi.

Ia harus membeli beli padi dari petani seharga Rp 6.500 per kg.

Dengan harga tersebut, dia tidak bisa mendapat keuntungan dari menjual beras hasil gilingannya.

Dia mengatakan, beras hasil gilingannya dijual dengan harga Rp 13 ribu hingga 14 ribu per kg.

Dia menceritakan, kondisi saat ini berbeda jauh dengan beberapa tahun sebelumnya.

Saat masih berjaya, Sutimah kerap mengirim beras ke luar daerah seperti Palembang dan lainnya.

Kini Sutimah memutuskan untuk menjual gabah saja.

"Sekarang yang bisa kami lakukan hanya beli gabah dari petani, lalu gabah itu dijual lagi," kata dia.

Harga Beras Stabil

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved