Berita Lampung

Kisah Pilu Penggilingan Padi di Lampung Tengah Gulung Tikar karena Tak Dapat Untung

Sejumlah pabrik penggilingan padi skala kecil di Lampung Tengah terpaksa gulung tikar. Mereka kalah bersaing dalam menyerap gabah.

Dok Tribunlampung.co.id
GULUNG TIKAR - (Ilustrasi) Sejumlah pabrik penggilingan padi skala kecil di Lampung Tengah terpaksa gulung tikar. 

Ia mengakui, akibat isu beras oplosan, pembeli di tempatnya sedikit berkurang. "Sempat ada dampaknya. Sepi sekitar 3 mingguanlah," ucap dia. 

Harga beras di Pasar Sarinongko, Pringsewu mengalami kenaikan signifikan sejak Idul Adha lalu. Dea, pedagang Pasar Sarinongko, menyebut harga beras eceran kini mencapai Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan untuk pembelian partai besar dibanderol Rp 135.000 untuk kemasan 10 kg.

“Kenaikannya sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 sejak awal Februari. Dulu saya masih jual di Rp 12.000, sekarang sudah Rp 13.000-Rp 14.000,” kata Dea, Rabu (13/8).

Kenaikan harga ini, menurut Dea, berdampak pada penurunan penjualan. Jika sebelumnya stok beras yang terjual bisa mencapai 1 ton per minggu, kini hanya sekitar 5 kuintal. 

Dea mengaku pasokan beras pun ikut terdampak. Selain itu, isu beras oplosan yang sempat ramai di media membuat sebagian pembeli lebih berhati-hati. “Sejak ada isu itu, orang takut beli beras. Harapannya, beras tidak dicampur-campur dan dijual dengan jujur,” ujarnya. (faj/dom/oky)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved