Berita Lampung

PWI Lampung Ajak Guru Melek Teknologi untuk Cegah Kenakalan Remaja

Ketua PWI Lampung Wirahadihkusumah mengatakan, PWI Lampung ajak guru melek teknologi untuk mencegah kenakalan pelajar. 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi PWI Lampung
PELATIHAN KEHUMASAN - Ketua PWI Lampung, Wirahadihkusumah berfoto bersama dengan para peserta pelatihan kehumasan, di Hotel Akar Bandar Lampung, Rabu (20/8/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI Lampung mengajak guru untuk melek teknologi guna mencegah kenakalan pelajar. 

Ketua PWI Lampung Wirahadihkusumah mengatakan, PWI Lampung ajak guru melek teknologi untuk mencegah kenakalan pelajar. 

"Guru harus juga melek dengan teknologi dan media sosial (medsos), karena saat ini tantangan digital yang saat ini mengharuskan guru-guru untuk menguasai tentang kehumasan, teknologi dan digitalisasi agar mencegah kenakalan pelajar," kata Wirahadihkusumah, dalam kegiatan Pelatihan Kehumasan Tenaga Pendidik di Ballroom Hotel Akar, Bandar Lampung, Rabu (20/8/2025).

Ia mengatakan, guru itu jangan sampai dikalahkan dengan siswanya, karena siswa SMP saat ini sudah sangat aktif sekali.

Para siswa harus bisa dicegah agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, seperti tawuran yang terjadi berawal dari media sosial. 

"Kalau kita tahu bagaimana media sosial bisa diarahkan ke hal yang baik maka ini bisa diajarkan ke anak didik di sekolah," ujar Wira.

Pihaknya mengapresiasi Pemkot Bandar Lampung yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. 

Sehingga guru-guru tak perlu mengeluarkan biaya.

"Biasanya kegiatan seperti ini jika dilaksanakan di kabupaten atau kota bapak ibu guru bayar karena dapat sertifikat kalau ini gratis karena dukungan dari Pemkot Bandar Lampung," ucap Wira. 

Diketahui peserta ada 200 orang terdiri dari guru SD dan SMP, dengan pemateri yakni ahli pers yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung Iskandar Zulkarnain.

Komisi Kompetensi PWI Pusat Nizwar, Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Lampung Munizar dan Seksi Wartawan Kerjasama PWI Syahroni Yusuf.

"Pelatihan itu merupakan kelanjutan dari kegiatan yang diselenggarakan dua tahun lalu. Pelatihan kehumasan yang digelar PWI diperuntukkan bagi aparatur kelurahan yang ada di Kota Bandar Lampung," kata Wira.

Ia mengatakan, kali ini pesertanya adalah para guru yakni 100 guru SD dan 100 guru SMP di Bandar Lampung. 

"Kami terima kasih kepada Pemkot Bandar Lampung dan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung," imbuhnya.

Dijelaskannya, kegiatan tersebut bertujuan untuk membagi pengalaman dan memberikan pelatihan terkait jurnalistik kepada guru-guru.

Karena tantangan digital saat ini mengharuskan guru-guru untuk menguasai tentang kehumasan, teknologi dan digitalisasi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan mengatakan, pihaknya mengapresiasi dengan diselenggarakan pelatihan kehumasan tenaga kependidikan tersebut. 

Dengan dilatarbelakangi alasan serta pertimbangan yang amat spesifik, yakni khususnya dalam menghadapi era reformasi.

Serta globalisasi di berbagai tatanan sosial kemasyarakatan, serta tatanan internal lembaga pendidikan. 

Berbagai perubahan internal kependidikan tersebut, dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian.

Serta penyempurnaan dengan kemajuan dibidang dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, sistematis, berstruktur dan masif. 

Sehingga dengan harapan siap atau tidak seluruh komponen pelaku pendidikan harus mampu mengikuti perubahan zaman.

Ia mengatakan, tenaga kependidikan hari ini tidak hanya dituntut untuk menjalankan fungsi administratif dan akademik saja.

Akan tetapi juga harus mampu menjadi representasi institusi pendidikan di sudut pandang masyarakat. 

"Dalam kehumasan bukan konteks hanya ini saja, tapi soal menyampaikan informasi, tetapi juga membangun citra. Kepercayaan hingga komunikasi yang efektif antara sekolah dengan publik," kata Iwan. 

Pihaknya berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius dan sungguh-sungguh. 

Diharapkan serap ilmu sebanyak mungkin, kembangkan kemampuan komunikasi, dan terapkan dalam lingkungan kerja masing-masing. 

"Jadilah tenaga pendidik yang tidak hanya profesional secara teknis, tetapi juga komunikatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman," tukas Iwan.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved