Berita Terkini Nasional
Sekuriti Hina Damkar Samarinda, Diminta Pegang Selang Langsung Mental
Pria inisial RI yang bekerja sebagai sekuriti di salah satu dealer mobil di Samarinda, diberi pelajaran oleh petugas Damkar.
Tribunlampung.co.id, Samarinda - Pria inisial RI yang bekerja sebagai sekuriti di salah satu dealer mobil di Samarinda, diberi pelajaran oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Pasalnya, RI diduga menghina kinerja petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) hingga viral di media sosial.
Damkar adalah singkatan dari Pemadam Kebakaran. Secara lengkap, Damkar merupakan instansi atau satuan tugas yang memiliki tugas utama untuk:
Menanggulangi kebakaran (memadamkan api saat terjadi kebakaran); menyelamatkan korban dari situasi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, atau bencana; mencegah kebakaran melalui edukasi, inspeksi bangunan, dan sosialisasi keselamatan; menanggapi keadaan darurat lain, seperti evakuasi hewan, penanganan bahan berbahaya, dan penyelamatan non-kebakaran lainnya.
Pelajaran yang diberikan petugas ke RI yakni, dia diminta memegang selang pemadam bertekanan tinggi di Pos Damkar, Kamis (21/8/2025).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Hendra AH, membenarkan hal tersebut.
Hendra mengatakan, peristiwa berawal dari komentar RI pada siaran langsung Instagram pemadam kebakaran di Jalan Delima Dalam Blok C, Rabu (20/8/2025).
“Di kolom komentar live itu dia bilang damkar lambat, lalu ada kata-kata kasar, bahkan sempat nantang kelahi juga. Itu yang membuat anggota dan relawan tersinggung,” kata Hendra, Jumat (22/8/2025), dikutip dari Kompas.com.
Tidak terima dengan hinaan tersebut, petugas pun mencari identitas RI dan menemukannya bekerja sebagai sekuriti di salah satu dealer mobil di Samarinda.
Setelah dibawa ke pos damkar, RI pun diminta mencoba menyemprotkan air menggunakan selang bertekanan.
Akan tetapi, ia tampak kesulitan mengendalikan selang dan sampai terpental.
“Kalau di lapangan itu tekanan selang bisa sampai 17 bar. Kemarin waktu coba, paling hanya sekitar 7 bar saja, tapi dia sudah tidak mampu. Dari situ dia jadi tahu betapa beratnya tugas petugas damkar,” jelas Hendra.
Ia menegaskan simulasi itu bukan untuk mempermalukan, melainkan memberikan pemahaman risiko besar yang dihadapi petugas di lapangan.
“Petugas bukan hanya berhadapan dengan tekanan selang, tapi juga api, runtuhan kayu, seng beterbangan, dan bahaya lainnya,” ujarnya.
Setelah mendapat pemahaman, RI meminta maaf di hadapan petugas Damkar dengan disaksikan pihak kepolisian.
“Alhamdulillah, permintaan maaf sudah disampaikan dan anggota pun sudah menerima,” kata Hendra.
Lebih lanjut, Hendra mengimbau masyarakat tidak mengganggu jalannya pemadaman, seperti berebut selang atau berkerumun di lokasi kebakaran.
“Mohon beri ruang kepada petugas dan relawan. Kami sudah dibekali APD, sementara warga tanpa perlindungan justru berisiko,” tegasnya.
Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar masyarakat lebih menghargai kerja petugas damkar.
Baca juga: Nasib Satpam usai Hina & Tantang Duel Damkar, Terpental saat Diminta Pegang Selang Bertekanan Tinggi
(Tribunlampung.co.id/TribunJabar.id)
Kesaksian Ketua RW soal 4 Warganya yang Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Bocah 7 Tahun yang Dianiaya dan Ditelantarkan Ayah Kandung |
![]() |
---|
Lampung Masuk 10 Provinsi dengan Produksi Daging Sapi Terbesar di Indonesia |
![]() |
---|
Pengendara Motor Perempuan Tewas Kecelakaan di Solo Jawa Tengah |
![]() |
---|
Setelah Bertemu dengan Bupati Pati, Ahmad Husein Dicap sebagai Sengkuni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.