Lembaran-lembaran ini menunjukkan bahwa Eva mempunyai tempat dalam hati Hitler. Pada saat-saat yang gawat seperti malam sebelum perjanjian dengan Rusia ditandatangani atau hari pemakluman perang, Hitler ada di samping Eva.
Bagi Hitler, Eva merupakan oasis kedamaian.
Baca: Sedang Parkir, Tiba-tiba Yaris Ludes Terbakar
Di sini tampak sisi lain seorang Hitler. Dengan pakaian preman yang seringkali tidak baik potongannya atau kedodoran, seorang lelaki yang bisa lembut hati, ongkang-ongkang sambil mengisap pipa.
Ya, seorang bapak keluarga yang merasa bahagia dengan tinggal di rumah, minum kopi atau bertiduran di bawah terik matahari di kebun.
Sejajar dengan nada album-album ini adalah sebuah dokumentasi lain yang terdapat di antara milik Eva Braun. Dalam suatu peti yang dilengkapi dengan pendingin ruangan dan alat pengukur kelembapan, tersimpan sebuah film.
Panjangnya 26 meter dan lebarnya 16 mm. Film ini mengabadikan adegan-adegan mesra antara Eva dan orang gede yang menggetarkan Eropa waktu itu. Di depan Hitler, ia berpose dengan bebas, ketawa terbahak-bahak atau mencingir seenaknya.
Hitler menurut saja didudukkan di sampingnya. Sungguh seorang pacar yang manis. Di sekeliling mereka ada wajah berseri kawan-kawan akrab, tamu-tamu seniman, dan orang-orang muda yang gembira dan bahagia.
Baca: Bisa Bikin Ponsel Mati, Jangan Sentuh Layar Jika Dapat Pesan WhatsApp Seperti Ini
Eva sendiri tampak sebagai seorang wanita bertubuh indah, balerina, akrobat, dan perenang lihai. Ia meluncur dengan ski, memanjat gunung. Seorang wanita yang berfisik sempurna. Wanita idaman Jerman.
Seperti Lola Montez?
Bagaimana Eva sampai bertemu dengan Hitler? Apakah ia berhasil menginfiltrasikan diri kedalam “istana" menurut gaya Lola Montez yang bermodal keindahan dan kegenitan?
Eva lahir tahun 1912 di Munich. Orangtuanya berasal dari golongan kelas menengah.
Seperti gadis-gadis lain dari provinsi, ia datang ke Berlin untuk mengadu untung. Ia ingin hidup bebas dari suasana rumah yang menekan.
Dunia film menarik minatnya. Ia mau menjadi bintang film.
Untuk mencapai layar putih, jalan terdekat ialah bekerja pada seorang ahli foto. Kebetulan seorang fotografi butuh tenaga Eva datang pada Hoffmann dan membantunya sebagai sekretaris.
Baca: Sepak Terjang Al-Baghdadi, Bos Tertinggi ISIS yang Disebut oleh Tahanan Terorisme di Mako Brimob
Hoffmann adalah seorang fotograf tanpa bakat besar dan yang tak pernah bisa menggunakan baik kesempatan yang diberikan oleh Hitler.