Ini berarti baik bagi rumah tangga Hitler. Tamu-tamu dan koleganya merasa senang datang ke rumahnya. Bunga-bunga tersedia, alat-alat teratur rapi, menu terpilih dengan selera yang cocok untuk para undangan dan pertemuan sosial diorganisasi dengan baik.
Ini semua karena kehadiran Eva di sana. Ya, tanpa dia kediaman Hitler hanya akan menyerupai penjara.
Dengan gelora asmara?
Hitler bukan orang golongan sentimentil. Tapi ia bukan pula lelaki yang tidak mengenal apa yang sekarang disebut “gula-gula". Banyak nama wanita cantik tersangkut dalam hubungan ini. Ada disebutkan Reni Riefensthall, Baarova d'Olga Tschechova.
Baca: Sejarah Pasukan Abadi Persia yang Konon ”Tak Bisa Mati”
Juga Jenny Haug, saudara sopirnya, Erna Hanfstanegl, dan Winifred Wagner, menantu komponis yang terkenal itu. Memang Hitler sendiri mengaku betapa ia mengagumi wanita-wanita molek.
Hanya, orang-orang Berlin tak berani membuka mulut usil, takut ditangkap mata-mata Hitler.
Maka sebagian dari rakyat Jerman tidak tahu macam apa sebenarnya “bapak" Nazisme itu. Berita yang ditiupkan dari kalangan kawan-kawan Hitler ialah bahwa ia mempunyai moral yang luar biasa.
Atau malah sedikit banyak membenci kaum hawa. Dalam benteng di bawah tanah di front Russia, Hitler pernah berkata, “Kesempatan ada. Banyak wanita terpesona kepada pribadi saya. Tapi mengapa saya tidak kawin? Hanya untuk meninggalkan wanita saja? Tidak. Tidak ada pikiran untuk kawin.”
Tetapi itu semua hanya “ngecap”. Pada tahun 1928 Hitler mengalami peristiwa cinta. Geli Raubal, nama gadis yang membuatnya tidak tahan hidup membujang.
Pada waktu itu ia menyewa sebuah vila di Berchtesgaden. Untuk mengurus rumah tangganya, ia minta Angela Raubel, saudara seayahnya, datang ke sana.
Baca: 28 Tahun Tanpa Gula, Penampilan Nenek 70 Tahun Ini Bikin Iri Kaum Hawa
Bersama Angela, datang pula kedua putrinya, Geli dan Fridel. Segera saja panah Cupido menyasar ke hati Hitler dan Geli tak pernah lagi berpisah dari sampingnya.
Hampir telah menjadi rahasia umum bahwa kemudian Geli tinggal di kamar kediaman Hitler yang disewanya di Munich.
Hanya perhubungan yang intim itu tidak bertahan lama. Tanggap 17 September 1931 mereka bertengkar dengan hebat. Keesokan harinya Geli kedapatan mati menggeletak, dengan lubang pelor di hatinya.
Orang mengira ia dibunuh Hitler karena cemburu, meskipun pengadilan membersihkannya dari dakwaan. Nyatanya Hitler pergi ke Vienna mengunjungi kuburan kekasihnya dan berbulan-bulan hatinya tak terhibur.
Karena luka asmaranya ini ia dikatakan masih kehilangan akalnya ketika ia bertemu dengan Hindenburg.
Beberapa tahun kemudian, perkabungannya tidak tahan lagi. Kehadiran wanita sangat dibutuhkan. Eva datang dan membikin ia lupa kesedihannya. Akan tetapi sampai akhir, cintanya kepada Geli tak pernah terhapus.
Baca: Ingin Bertubuh Kekar dan Tampak Muda seperti Deddy Corbuzier? Ini Resepnya
Setiap ulang tahun kematiannya, ia menaruh bunga atas kuburnya. Malahan Eva sendiri mau juga mewakili Hitler mengerjakan itu. Suatu pertanda bahwa antara Hitler dan Eva tidak bertiup taupan asmara menderu yang membuat orang gampang cemburu.
Memang kurang tepat menjajarkan pasangan Eva-Hitler dengan Clara Petacci-Musolini. Benar ada kesamaan, Eva seperti juga Clara, diam-diam menjadi “simpanan” orang besar, mengeruk untung untuk keluarganya, dan akhirnya merangkul nasib yang sama dengan lelaki mereka.
Tetapi toh ada perbedaan besar. Antara Clara dan Mussolini menggelora asmara yang berapi. Clara mengorbankan segalanya untuk kekasihnya dan memilih Mussolini bukan pertama-tama karena ia pembesar negara.
Sedang antara Hitler dan Eva hanya sebaliknya yang kelihatan. Tidak ada suasana cinta yang meluap-luap. Hitler memilih Eva seperti seorang pertapa memilih bukunya dan sebaliknya Eva memilihnya pertama-tama karena ia memberi kesempatan untuk menjadi “Nyonya Besar”.
Anak lelaki yang penuh rahasia
Di Berchtesgaden, Eva suka dikerumuni anak-anak kecil. Lima album penuh dengan gambar-gambar mereka yang segar. Mereka adalah anak-anak saudaranya dan kawan-kawan karibnya di situ.
Baca: Kalahkan Ronaldo, Deddy Corbuzier Ungkap Rahasia Usia Biologisnya Setara Remaja 17 Tahun
Ratusan foto mereka terletak di lembaran kenangan itu, bersama dengan Eva maupun Hitler. Memang aneh. Hitler yang tidak segan mencabut ratusan ribu jiwa itu suka dikerumuni anak-anak. Justru di sini tampak sisi kemanusiaannya.
Tetapi di antara bocah-bocah itu ada satu yang istimewa. Ia paling banyak digandeng Hitler. Tambahan lagi, rupanya mirip sekali dengan Hitler. Persis seorang Hitler yang cilik, dalam pakaian monyet.
Ia tidak pernah dipotret sendirian, melainkan selalu bersama Eva atau Hitler. Siapakah anak ini? Mengapa Hitler yang tidak suka dipotret di muka umum, meluangkan waktu untuk berpose dengan anak kecil yang tak berarti itu?
Ya malahan sampai 150 kali. Sungguh suatu keanehan. Rahasia dari album-album ini.
Dua hari sebelum ajal
Perang mengamuk dan Jerman makin terdesak. Hilter sangat memperhatikan keselamatan Eva. Wanita ini tidak boleh mengunjungi Berlin, tidak pula naik kapal terbang, meskipun dalam album sering kali terlihat bersama dengan kapal terbang pariwisata.
tetapi, pada 15 April 1945 Eva melanggar perintah Hitler. Ia datang ke Berlin, untuk “menggabungkan diri dengan nasib orang yang dicintainya”. Sungguh suatu teka-teki, bagaimana para pengawalnya berani melepaskannya dari Berchtesgaden.
Baca: Resepsi Siap Digelar, Ibu Gadis 12 Tahun Pingsan karena Pernikahan Dibatalkan KUA
Adalah misteri bagaimana ada orang yang mengantarkan Eva ke Berlin, suatu perbuatan yang menantang hukuman berat dari diktator Jerman?
Rupa-rupanya semua ini disetujui Hitler kalau tidak malahan diperintahnya. Ini mengingat tidak adanya tanda-tanda bahwa Eva pernah berani melawan kehendak Hitler, dan bahwa Hitler telah menjanjikan kepada dunia bahwa ia adalah “seorang pahlawan Wagner yang mati bersama kekasihnya”.
Yang terang ialah bahwa dua hari sebelum kematiannya pada 29 April 1945 janji Hitler kepada orang tua Eva dipenuhi. Eva dinikahi dengan resmi.
Esok harinya mereka berdua bunuh diri. Bensin dituang atas mayat mereka. Dan api menjolak ke udara keabu-abuan. Seperti dalam opera. Begitulah memang yang dikehendaki Hitler. (Historia)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1966)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul: Eva Braun: Meski Membunuh Banyak Jiwa tapi Hitler Sangat Mencintai Anak-anak