Dari jumlah tersebut, 232 anak berasal dari SDN 1 Kunjir dan 145 merupakan siswa SDN 2 Kunjir.
"Nantinya akan kita gabungkan ke sekolah terdekat terlebih dahulu. Menunggu proses perbaikan gedung sekolah selesai atau ada gedung yang bisa digunakan sementara," terang Thomas.
Namun, untuk para siswa yang ikut orangtuanya mengungsi di lapangan tenis indoor Kalianda, proses belajar mengajar akan dilakukan di tenda darurat yang berdekatan dengan tempat pengungsian.
Sudah ada tiga tenda yang disiapkan di lapangan tenis indoor.
Sementara itu, Polres Lampung Selatan membuka posko pelayanan pengaduan masyarakat korban tsunami Selat Sunda yang kehilangan surat–surat berharga.
Kapolres Lampung Selatan AKBP M. Syarhan mengatakan, posko tersebut dibuka di Desa Way Muli.
Mantan Kapolres Pesawaran ini mengatakan dengan adanya posko tersebut masyarakat yang kehilangan surat atau dokumen berharga dapat melapor.
Nantinya akan dibuatkan surat keterangan kepolisian untuk warga mengurus kembali dokumen berharga yang hilang.
• VIDEO - Merasa Jenuh Tak Ada Kegiatan, Pengungsi Korban Tsunami GAK Berniat Kembali ke Pulau Sebesi
(*)