Selama menjadi dokter anak, tidak semua pasien yang dirawatnya sembuh.
Ada juga pasien yang meninggal dunia meskipun Roro sudah berusaha keras menolongnya sesuai prosedur.
"Saat ada pasien yang meninggal dunia, itulah yang menjadi pukulan berat bagi saya. Menurut saya, dokter mana pun juga pasti terpukul kalau mengalami yang sama. Karena kami sebagai dokter ingin semua pasien yang kami rawat sembuh," ujar Roro.
Roro kerap berkomunikasi dengan keluarga pasien yang meninggal dunia.
Bahkan, komunikasi ini dilakukan sebelum pasien meninggal dan kondisinya semakin memburuk.
Dengan komunikasi efektif disertai edukasi, belum pernah ada pihak keluarga yang marah ketika pasien meninggal dunia.
"Saya justru pernah kena marah pasien dan kena protes ketika saya datang terlambat. Hanya itu. Selebihnya tidak ada yang marah atau protes karena hal lain. Justru banyak keluarga pasien yang curhat ke saya. Contoh curhat kok penyakit anaknya tidak sembuh-sembuh," kata Roro. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)