Berita Lampung

Komisi III DPRD Lampung Imbau Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu

Penulis: kiki adipratama
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Barang bukti uang palsu. Komisi III DPRD Lampung imbau masyarakat waspada peredaran uang palsu.

Namun saat kondisinya menuntut serba cepat dalam melihat uang itu palsu atau tidaknya,  terus dia, adalah dengan melihat benang pengaman pada uang rupiah.

"Cirinya itu tadi, benang pengaman yang dianyam dan Colour Shifting yang berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang tertentu yang terletak pada bagian bawah kiri uang kertas," kata dia.

Bongkar Kasus Upal

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus peredaran uang palsu dan menangkap pelakunya.

Pasalnya, para pengedar uang palsu tersebut menyasar para pedagang kecil.

"Peredaran uang palsu ini harus diusut tuntas, siapa yang memproduksi. Bongkar peredaran upal ini. Karena ada produksinya. Jangan sampai masyarakat dirugikan," kata Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung Jarwadi Sumaindra kepada Tribun, Kamis (18/8/2022).

Selain itu, terus Jarwadi, pihak kepolisian bersama Bank Indonesia harus melakukan sosialisasi terkait maraknya uang palsu belakangan ini.

Sosialisasi ini penting agar warga waspada dan juga mengenali uang palsu tersebut.

Ia mengatakan, warga bukan saja perlu mengetahui seperti apa ciri-ciri uang asli tapi juga uang palsu.

Apalagi, pelaku peredaran uang palsu ini menyasar pedagang kecil yang umumnya tidak bisa membedakan uang asli dan palsu.

Adapun beberapa korban peredaran uang palsu yakni pedagang sayur keliling di Way Kandis Kota Bandar Lampung.

Saat menjalankan aksinya, pelaku pura-pura belanja sayur dan menukar uang palsu pecahan 100 ribu. 

Warga Way Kandis ini sudah sudah dua kali menjadi korban peredaran dengan total kerugian Rp 400 ribu.

Pelaku menggunakan sepeda motor, memakai helm dan masker. Sehingga wajah tidak terlihat. Namun perawakannya, kurus, berkulit hitam, dan tidak terlalu tinggi.

Korban lainnya yakni pedagang kue keliling di Kemiling. Pelaku pura-pura membeli kue dengan uang palsu pecahan 100 ribu.

Pelakunya laki-laki mengendarai motor dan membawa seorang anak berusia sekitar 3 tahun.

Di Kemiling ini ada beberapa warga yang menjadi korban peredaran uang palsu dengan pria berciri-cirikan tubuh tinggi besar.

Korban selanjutnya yakni pemilik warung kelontongan di Kemiling.

Pelaku pura-pura beli rokok dengan uang palsu pecahan 100 ribu.

Selanjutnya, pedagang keripik keliling di Kota Karang.

Pelaku pura-pura beli keripik dengan uang palsu pecahan 100 ribu. Seluruh pelaku laki-laki mengendarai motor dan memakai helm.

Polisi Sudah Identifikasi Pelaku

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengakui jika beberapa kasus peredaran uang palsu terjadi di daerah Kemiling.

Menurutnya, polisi sudah melakukan penyelidikan dan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap korban serta mengidentifikasi ciri-ciri pelaku peredaran uang palsu.

"Sampai saat ini sudah dua korban dari pelaporan," kata Kompol Dennis, Kamis (18/8).  

Dalam kesempatan itu, ia meminta warga dan pedagang agar berhati-hati saat transaksi. " Pastikan uang yang didapat itu asli," katanya.

Ia juga meminta masyarakat melapor ke polisi jika mendapati uang palsu. Sehingga polisi bisa mengetahui pola pelaku.

Dennis mengatakan, polisi sedang mencari para pelaku pengedar uang palsu tersebut. 

"Sudah ditangani oleh Polsek Kemiling dan ini telah menjadi atensi Polresta Bandar Lampung," kata Kompol Dennis.

Ia menjelaskan, tim telah bergerak mencari pelaku penyebaran uang palsu tersebut.

Kapolsek Kemiling Ipda Agus Heriyanto mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus peredaran uang palsu tersebut.

"Sedang kita lakukan penyelidikan dan baru satu korban yang telah melaporkan kejadian tersebut kepada polisi," kata Ipda Agus Heriyanto

Ia menegaskan, secepatnya polisi akan menangkap pelaku tersebut. Ia juga meminta para korban segera melapor ke polisi. Ia juga berpesan agar masyarakat berhati-hati saat bertransaksi.

Data Temuan Uang Palsu dari BI Lampung Tahun 2022

1. Januari: 194 lembar

2. Februari: 188 lembar

3. Maret: 35 lembar

4. April: 461 lembar

5. Mei: 494 lembar

6. Juni 301 lembar

7. Juli: 140 lembar

Total: 1.813 lembar

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama/Sulis Setia Markhamah/Bayu Saputra)

Berita Terkini