Berita Lampung

Sepanjang November 2022 Kecelakaan Lalu Lintas di Mesuji Lampung Tewaskan 5 Orang

Penulis: M Rangga Yusuf
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satlantas Polres Mesuji berikan imbauan kepada pengguna jalan. Sepanjang November 2022 kecelakaan lalu lintas di Mesuji Lampung tewaskan 5 orang.

"Untuk kasus kecelakaan sendiri ada 38 kasus, dimulai dari Januari sampai September 2022, dan menyebabkan korban jiwa atau meninggal dunia sebanyak 24 orang," ujarnya.

Sedangkan untuk korban yang mengalami luka berat dan ringan ada 69 orang.

Angka lakalantas di Jalintim sepanjang 2022 itu didominasi pada April 2022.

Selanjutnya, Wahyu menyampaikan bahwa angka kecelakaan itu didominasi oleh kendaraan bermotor.

"Kalau di jalan lintas atau Jalintim sendiri lakalantas ada kendaraan sepeda motor dengan mobil dan kendaraan fuso juga" terangnya.

"Tapi banyak kendaraan bermotor yang mendominasi terjadinya lakalantas," sambungnya.

Untuk jalan tol sendiri terus Wahyu kecelakaan didominasi kendaraan roda empat.

Dijelaskannya adapun titik rawan kecelakaan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) sendiri itu di daerah Moro-moro atau KM 170-180.

Kemudian di Jalintim Desa Jaya Sakti, Kecamatan Simpang Pematang.

"Untuk di daerah Desa Jaya Sakti itu di tikungannya, lalu ada juga di KM 180 pertigaan menuju Desa Brabasan," sebutnya.

Kecelakaan di wilayah tersebut, Wahyu menilai akibat kelalaian para pengendara saat melintas.

Mengingat untuk perlintasan Jalintim sendiri terbilang mulus dan jarang ditemukan jalan berlubang.

Namun, untuk kondisi malam hari memang terdapat titik rawan lakalantas akibat orangnya penerangan jalan.

"Seperti jalan di tikungan Desa Jaya Sakti itu minim penerangan. Jadi jalan tikungan dan kurangnya penerangan juga jadi penyebab lakalantas," paparnya.

Oleh karena itu, terusnya pihak Satlantas Polres Mesuji sendiri saat ini belum lama ini telah bersurat ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi.

Diharapkan nantinya dapat memasang atau menambah penerangan jalan di titik rawan kecelakaan.

"Sebab untuk rambu-rambu lalu-lintas sendiri dirasa sudah terpasang di titik rawan kecelakaan," ucapnya.

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)

Berita Terkini