Lampung Tengah

Mendukbangga/BKKBN Wihaji Boyong Program Genting ke Lampung Tengah

Kedatangan Wihaji untuk merealisasikan program salah Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting.

Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
PROGRAM GENTING: Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji, menyambangi Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (24/9/2025). Kedatangan Wihaji itu untuk merealisasikan sejumlah program salah satunya Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung TengahMenteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji, menyambangi Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (24/9/2025).

Kedatangan Wihaji itu untuk merealisasikan sejumlah program salah satunya Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Dalam program Genting yang dibawa oleh Kemendukbangga/BKKBN tersebut, Wihaji menggandeng PTPN yang berperan sebagai Orangtua Asuh untuk memenuhi sejumlah kebutuhan masyarakat guna mengantisipasi potensi stunting.

Diketahui, program Genting Kemendukbangga/BKKBN adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting yang bertujuan menciptakan generasi sehat, cerdas, dan kuat dengan melibatkan masyarakat luas sebagai orang tua asuh untuk membantu keluarga berisiko stunting

Program ini memberikan dukungan melalui bantuan gizi, edukasi, serta bantuan non-nutrisi seperti perbaikan rumah dan sanitasi. 

BKKBN berperan sebagai penghubung orang tua asuh dengan keluarga sasaran, dan mengkoordinasikan bantuan melalui berbagai mitra dan lembaga. 

Kepada awak media, Wihaji mengatakan bantuan program Genting dengan bekerjasama dengan PTPN di Provinsi Lampung menyasar 3 sasaran pokok terkait bantuan nutrisi dan non sutrisi.

"Kami berikan bantuan nutrisi kepada 200 masyarakat Kabupaten Lampung Tengah, bantuan tersebut akan berlangsung selama 6 bulan kedepan, lalu bantuan bedah rumah tidak layak huni sebanyak 3 unit, dan 5 unit bantuan MCK," ujarnya.

Wihaji memastikan, nilai total bantuan nutrisi yang diberikan sebagai bantuan dari program Genting ini senilai Rp 528 juta.

Tak hanya itu, Kemendukbangga juga menyalurkan bantuan non nutrisi bedah rumah untuk satu unitnya senilai Rp 35 juta, dan pembangunan MCK atau jamban sehat nilainya Rp 5 juta per unitnya.

Selain itu, Menteri Wihaji juga melakukan kunjungan ke Keluarga Risiko Stunting atau KRS di Kabupaten Lampung Tengah, sekaligus penerima bantuan non nutrisi bedah rumah dan jamban sehat.

Wihaji mengatakan, keluarga tersebut memiliki 5 orang anak yang diantaranya dua anak balita, kunjungan tersebut dilakukan Wahaji dengan didampingi jajarannya.

Dia mengatakan, potensi risiko stunting di keluarga tersebut terlihat dari hasil pengukuran tinggi dan berat badan balita tersebut.

"KRS yang kami kunjungi salah satunya memiliki anak 5, 2 diantaranya balita. Dilihat dari berat badan dan tinggi badan kelihatannya memang ada potensi. Setelah dicek sama Pak Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya yang juga sekaligus dokter ternyata signifikan," ujarnya.

Wihaji mengatakan, potensi keluarga stunting berhubungan dengan berbagai faktor selain nutrisi, diantaranya MCK, air bersih yang biasa digunakan oleh keluarga tersebut.

Sehingga Kemendukbangga/BKKBN dan PTPN menjadikan keluarga tersebut sebagai penerima bantuan Genting.

Selain itu, Wihaji juga mengunjungi salah satu SPPG di Kecamatan Kalirejo, sebab salah satu tujuan dari MBG adalah memenuhi kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Dia mengatakan, berdasarkan paparan dari Bupati Lampung Tengah, SPPG di Kecamatan Kalirejo bertanggung jawab untuk memenuhi MBG untuk 3836 penerima, 336 penerima diantaranya untuk ibu menyusui, ibu hamil, dan balita non paud.

"Saat kunjungan ke SPPG tersebut, saya pastikan menunya seperti apa, karena siswa, bayi, dan bumil menunya berbeda dan saat kunjungan kami membawa contohnya. Jangan sampai MBG untuk tiap kategori tersebut sama karena kebutuhan gizi mereka berbeda-beda," tuturnya.

"Karena ini bantuan nutrisi, semua SPPG memiliki kewajiban untuk memberikan MBG kepada bumil, busui, dan balita," imbuhnya.

Wihaji menilai, angka stunting di Kabupaten Lampung Tengah sebesar 15 persen, yang artinya masih dalam kondisi bagus karena dibawah standar nasional yang tahun ini di angka 18 persen.

Dia mengatakan, pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin untuk berkoordinasi sekaligus mengevaluasi kasus-kasus terkait MBG.

Untuk itu, Wihaji pun sekaligus memastikan saat kunjungan ke SPPG terkait waktu memasak sekaligus asal bahan baku.

"Negara-pemerintah berusaha semaksimal mungkin, hari ini BGN sedang berusaha keras untuk bersama-sama mengontrol SPPG, kita kawal bareng-bareng, kita evaluasi dan jangan sampai terulang lagi untuk melayani yang terbaik untuk anak bangsa," tutupnya. 

Setelah dari Kampung Poncowarno, Wihaji kemudian melanjutkan kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Hidayah dan menyapa ratusan santri disana.

Wihaji kemudian memberikan bantuan kepada 10 santri secara simbolis, sekaligus melakukan ramah tamah dengan pengurus dan para santri Ponpes Al Hidayah yang berlokasi di Kampung Kalisari, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah.

Setelah itu, Wihaji melanjutkan kunjungannya ke Balai Penyuluh KB Kalirejo. 

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved