Berita Lampung

Data BPS Penumpang Angkutan Udara Turun Hampir 9 Persen pada September 2025

BPS Lampung mencatat jumlah penumpang angkutan umum pada September 2025 menunjukkan tren beragam.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
PENUMPANG ANGKUTAN UDARA - BPS Catat penumpang angkutan laut dan kereta api mengalami kenaikan pada September 2025, namun penumpang angkutan udara justru mengalami penurunan hampir 9 persen. 

Sementata, deflasi bulanan (m-to-m) tertinggi terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,25 persen. 

Namun, andil deflasi terbesar justru datang dari kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen.

"Lima komoditas utama pendorong inflasi bulanan (m-to-m), yaitu emas perhiasan 0,14 persen, daging ayam ras 0,05 persen, telur ayam ras 0,05 persen, cabai merah 0,05 persen, dan susu cair kemasan 0,02 persen," jelasnya.

Sebaliknya, beberapa komoditas yang menahan laju inflasi (deflasi) antara lain bawang merah (andil deflasi 0,15 persen), tomat (0,03 persen), cabai rawit (0,03 persen), gula pasir (0,02 persen), dan beras (0,01 persen).

Sabiel mengatakan, tingkat inflasi tahunan (y-on-y) Oktober 2025 yang sebesar 1,2 persen ini lebih rendah dibanding Oktober tahun sebelumnya yang tercatat 1,94 persen.

Adapun kelompok dengan inflasi tahunan tertinggi yakni perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,96 persen.

Sementara, kelompok dengan andil inflasi tahunan terbesar, yakni makanan, minuman, dan tembakau (inflasi 4,46 persen, andil 1,46 persen).

Kemudian, kelompok dengan deflasi tahunan terbesar yakni pendidikan (deflasi 17,98 persen, andil deflasi 1,21 persen).

Lima komoditas utama pendorong inflasi tahunan (y-on-y), yakni emas perhiasan: andil 0,45 persen, bawang merah: andil 0,39 persen, cabai merah: andil 0,37 persen, daging ayam ras: andil 0,14 persen, dan beras: andil 0,12 persen.

"Faktor penahan laju inflasi tahunan didominasi oleh penurunan harga di sektor pendidikan, yaitu sekolah menengah atas (andil deflasi 0,85 persen) dan sekolah menengah pertama (0,4 persen), diikuti bawang putih (0,15 persen), cumi-cumi (0,04 persen), dan telpon seluler (0,04 persen)," kata dia.

Sabiel mengungkapkan, BPS Lampung juga memantau inflasi di empat kabupaten/kota cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK). 

"Pada Oktober 2025, inflasi tahunan (y-on-y) tertinggi tercatat di Kabupaten Lampung Timur sebesar 2,45 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung, yakni 0,43 persen," kata Sabiel.

Secara bulanan (m-to-m), inflasi tertinggi terjadi merata di Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro sebesar 0,23 persen. 

Adapun angka inflasi bulanan terendah tercatat di Kabupaten Mesuji dan Kota Bandar Lampung, dengan inflasi sebesar 0,22 persen.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved