Berita Lampung

Polemik Pemberian Gelar Pahlawan Nasional, Akademisi Unila Tekankan Integritas dan Keteladanan 

Pemberian gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto kepada 10 tokoh pada peringatan Hari Pahlawan menuai polemik dan kontroversi

Penulis: Hurri Agusto | Editor: soni yuntavia
Dokumentasi Tribun Network
INTEGRITAS DAN KETELADANAN - Presiden ke-2 RI, HM Suharto jadi salah satu penerima gelar Pahlawan Nasional yang diberikan presiden Prabowo Subianto pada 10 November 2025. Akademisi menyoroti pemberian gelar harus didasarkan pada integritas dan keteladanan yang teruji. 

Untuk menafikan adanya indikasi kepentingan tertentu dalam proses penetapan, Sigit mengusulkan perbaikan mekanisme verifikasi.

"Dengan adanya jaring aspirasi masyarakat dan/atau uji publik secara langsung maupun digital, tentu juga akan menafikan indikasi adanya kepentingan tertentu dalam pemberian gelar Pahlawan Nasional," tegasnya.

Sigit menuturkan kunci untuk menjaga legitimasi dan kehormatan gelar Pahlawan Nasional terletak pada prosesnya. 

Menurutnya, verifikasi pemberian gelar pahlawan nasional harus dilakukan secara terbuka agar benar-benar dapat menjadi simbol pemersatu dan teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Jadi verifikasi pemberian gelar pahlawan nasional oleh dewan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan harus dilakukan secara terbuka dan transparan," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved