Berita Lampung
BP3MI Lampung Catat 75 Pengaduan Sepanjang 2025
Menurut Lyse, laporan yang masuk didominasi oleh asisten rumah tangga yang tidak terpenuhinya haknya sebagai PMI.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung mencatat 75 pengaduan terkait permasalahan PMI sepanjang Januari hingga 19 November 2025.
Ketua Tim Pelayanan Pelindungan PMI BP3MI Lampung Lyse Nuriska mengatakan, negara tujuan seperti Malaysia, Taiwan, dan Singapura menjadi penyumbang kasus terbanyak.
Menurut Lyse, laporan yang masuk didominasi oleh asisten rumah tangga yang tidak terpenuhinya haknya sebagai PMI.
Dari semua kasus tersebut, Lyse mengungkapkan 50 kasus di antaranya telah diselesaikan dan difasilitasi.
"Data jumlah pengaduan yang masuk 75 sampai dengan hari ini, dan kasus yang sudah terselesaikan ada 50 kasus," ujar Lyse ditemui di ruang kerjanya, Rabu (19/11/2025).
"Aduan terbanyak ada dari Malaysia, Taiwan, dan Singapura. Paling banyak yang melapor itu adalah asisten rumah tangga," jelasnya.
Terkait kategori aduan, Lyse mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi di setiap negara tujuan berbeda-beda.
"Untuk Malaysia, PMI kita di sana banyak bekerja sebagai asisten rumah tangga. Jadi aduan yang banyak itu seperti kurangnya komunikasi, gaji yang tidak dibayarkan, serta tidak mendapat fasilitas seperti yang tertuang dalam perjanjian kerja," jelasnya.
Namun, ia mengungkapkan terdapat beberapa aduan lain seperti asusila hingga penyiksaan oleh majikan.
Selain itu, ada pula PMI yang bekerja untuk lebih dari satu majikan.
Padahal dalam kontrak bekerja mereka hanya bekerja untuk satu majikan.
Di Taiwan, kata Lyse, pengaduan umumnya terkait penghentian kerja tiba-tiba atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Untuk di Taiwan, banyak pekerja migran baru bekerja dua sampai tiga bulan, tiba-tiba di-PHK atau dipulangkan tanpa kejelasan," ungkapnya.
Lyse menjelaskan, secara keseluruhan penempatan PMI asal Lampung mencapai 17.984 orang sejak Januari hingga November 2025.
Dari jumlah tersebut, Kabupaten Lampung Timur menjadi penyumbang PMI terbanyak, yakni sekitar 40 persen dari total PMI Lampung.
| Dua Pria di Lampung Tengah Manfaatkan Rumah Kosong untuk Pesta Sabu |
|
|---|
| Anggota DPRD Lampung Tengah Duga Masalah Bisnis Jadi Penyebab Rumahnya Dirusak OTK |
|
|---|
| Kejati Lampung Terima Uang Tititipan Perkara Tipikor Tol Terpeka Rp 700 Juta |
|
|---|
| Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Rp 500 per Km |
|
|---|
| Tarif Tol Bakter Naik per 27 November 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Ketua-Tim-Pelayanan-Pelindungan-PMI-BP3MI-Lampung-Lyse-Nuriska.jpg)