Difasilitasi Polisi, PT San Xiong Steel Penuhi Hak Karyawan Cairkan Dana BPJS Ketenagakerjaan

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Ratusan karyawan mendapat kepastian setelah PT San Xiong Steel Indonesia mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan, Sabtu (22/11/2025).

Proses administrasi tersebut berlangsung di Polsek Katibung, Lampung Selatan, yang dinilai berperan penting dalam mengawal penyelesaian persoalan ketenagakerjaan di perusahaan peleburan baja itu.

Sedikitnya 50 dari total sekitar 250 karyawan PT San Xiong Steel Indonesia mendatangi Polsek Katibung untuk menerima surat paklaring sebagai syarat pencairan BPJS Ketenagakerjaan.

Aparat kepolisian turut mendampingi jalannya proses administrasi antara karyawan dan pihak manajemen.

Selain paklaring, karyawan juga menerima beberapa fasilitas tambahan dari perusahaan, yakni BPJS Kesehatan aktif selama satu tahun serta kompensasi sebesar 20 persen dari gaji selama tujuh bulan.

Salah satu karyawan PT San Xiong Steel, Arif, mengaku bersyukur atas bantuan pihak kepolisian.

Menurutnya, kehadiran Polsek Katibung sangat membantu memperlancar proses penyelesaian hak-hak karyawan.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Kapolsek Katibung beserta Kanit yang telah menyediakan fasilitas tempat, sehingga proses pencairan BPJS dapat terlaksana dengan lancar melalui paklaring,” kata Arif dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).

Arif menilai fasilitas yang diberikan perusahaan cukup membantu dan menunjukkan perhatian terhadap pekerja.

“Alhamdulillah, fasilitas yang diberikan cukup membantu dan menunjukkan perhatian dari pihak manajemen,” ucapnya.

Sementara itu, kuasa hukum PT San Xiong Steel, Aristoteles, turut mengapresiasi langkah Polsek Katibung.

Menurutnya, kehadiran kepolisian mampu meredam potensi keributan antara serikat pekerja dan pihak perusahaan.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Kapolsek beserta jajaran, yang telah memberikan dukungan dan fasilitas tempat sehingga potensi keributan dapat dicegah,” ungkap Aristoteles.

Aristoteles menjelaskan, sebelumnya muncul indikasi adanya upaya dari kelompok tertentu untuk menghalangi karyawan menerima hak gaji mereka.

Hal tersebut mendorong pihak perusahaan meminta bantuan kepolisian.