Berita Terkini Nasional

Ngaku Khilaf Tampar Siswa, Guru PJOK Berakhir Dipecat

Guru SMP Negeri 13 Pekanbaru, Riau berinisial EE mengaku khilaf telah menampar siswanya. Ia pun kini dipecat dari pekerjaannya.

Editor: Kiki Novilia
KOMPAS.COM/IDON
KHILAF TAMPAR SISWA - Guru yang melakukan kekerasan, EE, bersalaman dengan siswa usai mediasi, di SMPN 13 Pekanbaru, Riau, Senin (15/9/2025). Ia pun kini dipecat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PekanbaruGuru SMP Negeri 13 Pekanbaru, Riau berinisial EE mengaku khilaf telah menampar siswanya. Ia pun kini dipecat dari pekerjaannya.

Dalam pernyataannya kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pekanbaru dalam kesempatan mediasi, EE mengklaim tindakan yang dilakukannya sebagai bentuk pembinaan agar siswa lebih disiplin. Selain itu, supaya siswa bisa bertanggung jawab.

"Saya sadari khilaf, saya mohon maaf. Tujuan saya ingin mendisiplinkan dan mendidik murid agar bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan," aku EE dikutip dari Tribunjabar, Selasa (16/9/2025). 

Menampar adalah melakukan pukulan kasar dengan telapak tangan terbuka, sering kali ke wajah. Dalam beberapa kasus, bekasnya kerap memerah di area wajah.

Ia menerangkan, peristiwa itu terjadi setelah pelaksanaan pengajian pada Jumat (12/9/2025). Saat itu, EE meminta muridnya agar menggulung tikar yang diselesaikan.

Akan tetapi, perintah itu tidak diindahkan sehingga memicu emosi guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga (PJOK) tersebut. EE kemudian menampar siswanya. Tindakan EE pun langsung membuat orang tua siswa marah dan mendatangi sekolah.

Atas kejadian ini, antara pihak sekolah dengan orang tua siswa akhirnya dilakukan mediasi dengan didampingi Dinas Pendidikan Pekanbaru, pada Senin (15/9/2025). Kendati telah menyampaikan permintaan maaf, EE tetap mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.

EE diberhentikan mengajar dari SMPN 13 Pekanbaru. Ia ditarik ke Dinas Pendidikan Pekanbaru untuk diberikan pembinaan.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Irfan Meidelis mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk menindaklanjuti kejadian ini. Kendati demikian, Dinas Pendidikan tetap melanjutkan proses evaluasi terhadap perilaku guru tersebut.

"Tindakan yang kami berikan, guru EE ini tidak lagi mengajar di SMPN 13 Pekanbaru. Tadi yang bersangkutan juga telah meminta maaf ke wali murid dan siswa," kata Irfan saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Selasa (16/9/2025).

Soal kejadian ini, Irfan pun mengimbau semua tenaga pendidik untuk menjunjung tinggi etika profesi, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik. 

"Kami minta tenaga pendidik jangan lagi menggunakan kekerasan fisik kepada siswa. Mendidik itu dengan cara yang santun," pungkas Irfan.

Berita selanjutnya Guru dan Relawan Bakal Dapat MBG, Anggarannya Rp1,2 Triliun Per Hari

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved