Berita Terkini Nasional

Tersangka Baru Kematian Brigadir Esco, Jaksa: Tak Menutup Kemungkinan Ada

Terkait tahapan baru kasus kematian Brigadir Esco ini diungkap oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mataram Gde Made Pasek Swardhyana.

TribunLombok.com/Rizkia Ayuni Putri
PEMBUNUHAN POLISI - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mataram Gde Made Pasek Swardhana, saat ditemui di Kantor Kejari, Kamis (25/9/2025). Ia menyampaikan tak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus kematian Brigadir Esco. 

Terkait perkembangan kasus Brigadir Esco, publik diminta bersabar menunggu hasil kajian secara menyeluruh.

"Yang pasti kami janjikan, akan ada kelanjutan. Kami kerja serius," tutupnya.

Bercak Darah Brigadir Esco

Samsul Herawadi, ayah mendiang Brigadir Esco Faska Rely mengaku kaget karena ada barang bukti kematian putranya yang ditemukan di dalam rumah.

Padahal jasad Brigadir Esco ditemukan di kebun yang berjarak beberapa meter dari rumah di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ( NTB).

Samsul mengungkap barang bukti yang cukup membuatnya kaget adalah bercak darah.

Menurutnya bercak darah itu ada pada handuk anak Brigadir Esco dan Briptu Rizka Sintiyani. Selain itu handuk yang terdapat bercak darah ditemukan di kamar anak pasangan polisi tersebut. Dia menduga bercak darah itu milik Brigadir Esco.

Samsul membocorkan barang bukti atas kematian Brigadir Esco tak hanya handuk yang terdapat bercak darah, melainkan juga kayu. Namun yang membuatnya kaget adalah bercak darah.

"Yang bikin kaget ada bercak darah di handuk anak korban, ditemukan di ruangan anak korban. yang diduga darah korban. Saya semakin terpukul, kenapa harus ke ruangan cucu saya," ujar Samsul saat diwawancara di Youtube TribunLombok dikutip TribunnewsBogor.com.

Padahal setahu dirinya, barang bukti awal yang diamankan polisi hanyalah barang-barang yang melekat pada tubuh Brigadir Esco. "Semula kan yang saya tahu BB itu jaket, celana, HP, kunci motor sama jam tangan yang di tubuh korban," katanya.

Ada pun benda tajam diamankan sebagai barang bukti. "Yang saya dengar disebutkan benda tajam cuma gunting," katanya.

Kini Samsul Herawadi masih bertanya-tanya tentang kebenaran atas kasus kematian Brigadir Esco.

"Apa iya mungkin kah, tega kah, atau mungkin orang luar yang berbuat. Kalau memang bukan orang intern dalam rumah itu mungkin kah, tapi kalau memang harus orang dalam begitu tega kah. Itu makanya yang bikin bingung," katanya.

Diketahui Brigadir Esco menghilang sejak 19 Agustus 2025, lima hari kemudian ditemukan tak bernyawa beberapa meter dari rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ( NTB).

Polisi sudah menetapkan istri Brigadir Esco, Briptu Rizka Sintiyani sebagai tersangka atas tewasnya anggota intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat itu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved